BANDA ACEH,REAKDINEWS.ID | Anggota Komisi III DPR RI, Muslim Ayub, melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Perjuangan Aceh (PPA) di Banda Aceh, Selasa (8/4/2025) sore. Kunjungan ini disambut langsung oleh Ketua Umum PPA, Prof. Adjunct Dr. Marniati, SE., M.Kes., bersama jajaran pengurus pusat partai.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai isu strategis, mulai dari keterwakilan perempuan di parlemen hingga nasib Dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk Aceh.
Muslim Ayub menyoroti perlunya perbaikan sistem pencalonan anggota legislatif, khususnya bagi perempuan. Menurut dia, selama ini kuota 30 persen perempuan dalam daftar caleg belum diimbangi dengan peluang yang setara untuk terpilih.
"Kita perlu sistem klasifikasi khusus agar perempuan tidak selalu harus bersaing langsung dengan laki-laki. Ini penting agar keterwakilan 30 persen perempuan tidak hanya menjadi formalitas administratif," ujar Muslim.
Di sisi lain, ia juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya pengembalian besaran Dana Otsus Aceh ke angka dua persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) nasional. Ia berharap dana tersebut tidak lagi dibatasi waktu seperti yang berlaku saat ini.
"Kami mendorong agar Dana Otsus Aceh bisa berlaku jangka panjang, bahkan permanen, demi keberlanjutan pembangunan di daerah," tuturnya.
Ketua Umum PPA, Marniati, menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut. Ia menyebut Muslim Ayub sebagai tokoh nasional yang memiliki perhatian besar terhadap Aceh.
"Beliau adalah panutan dalam dunia politik nasional. Kami di PPA siap belajar dan berdiskusi lebih lanjut dengan beliau," kata Marniati.
Pertemuan ini juga membuka wacana kerja sama antara PPA dengan Partai NasDem, khususnya menjelang pelaksanaan Pemilu mendatang. Muslim Ayub menilai sinergi lintas partai menjadi kunci untuk memperjuangkan kepentingan Aceh secara lebih luas.
Ia juga menyampaikan harapannya agar PPA dapat tumbuh menjadi partai lokal yang kuat dan menjadi teladan dalam membangun Aceh ke depan.
"Keberhasilan partai tidak semata pada kekuatan dana, melainkan pada komitmen, integritas, dan kepedulian para pengurusnya," pungkas Muslim.(**)