BIREUEN,REAKSINEWS.ID | Selain membawa Bantuan Langsung Tunai (BLT) Ekstrem untuk 44 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), mantan Keuchik Dayah Mon Ara, Sulaiman, diduga turut membawa kabur Tunjangan Penghasilan Tetap (Siltap) perangkat desa, serta dana operasional lembaga desa. Ketua Tuha Peut Gampong, Tgk Saifuddin, menegaskan pihaknya memberi dua pilihan kepada Sulaiman: kembali menyelesaikan hak masyarakat atau menghadapi proses hukum.
"Kami beri dua pilihan, pulang menyelesaikan hak masyarakat atau berhadapan dengan sanksi hukum. Ini kerugian uang negara," ujar Tgk Saifuddin, Rabu (22/1/2025).
Menghilang Setelah Serah Terima Jabatan
Sulaiman resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Keuchik pada 3 Januari 2025 dan menyerahkan jabatan kepada Mustafa Kamal pada 6 Januari 2025. Namun, hanya dua hari setelah serah terima jabatan, Sulaiman meninggalkan desa dengan alasan berobat ke Banda Aceh. Hingga kini, keberadaannya tidak diketahui, dan ia sulit dihubungi.
"Selain BLT Ekstrem untuk 44 KPM, mantan Keuchik juga membawa kabur Siltap perangkat desa dan dana operasional untuk Tuha Peut, Tuha Lapan, dan Imum Gampong. Dana ini seharusnya disalurkan pada triwulan keempat tahun 2024, tetapi hingga sekarang belum diterima," jelas Tgk Saifuddin.
Menurut informasi, dana tersebut sudah ditarik dari rekening bank desa oleh Sulaiman dan bendahara desa pada akhir Desember 2024. Namun, hingga pertengahan Januari 2025, dana itu belum disalurkan.
Desakan dari Perangkat Desa
Para perangkat desa mempertanyakan hak mereka yang belum diberikan. "Siltap untuk triwulan terakhir 2024 (Oktober-Desember) seharusnya sudah cair, tetapi hingga memasuki tahun 2025, belum juga direalisasikannya," ujar Ketua Tuha Peut
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencari keberadaan Sulaiman, termasuk menjalin komunikasi dengan keluarga, muspika, dan pimpinan gampong lainnya. Namun, hingga kini belum ada perkembangan.
Respons Camat Peudada
Camat Peudada, Erry Seprinaldi, mengaku sudah mencoba menelusuri keberadaan mantan keuchik tersebut. "Kami sudah memanggil perangkat desa dan kader gampong untuk menelusuri persoalan ini. Namun, hingga hari ini belum ada informasi tentang keberadaan Sulaiman," kata Erry.
Ketua Tuha Peut menegaskan, pihaknya siap melaporkan Sulaiman ke pihak berwenang jika tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan masalah ini. "Kami sudah maksimal berupaya, tetapi tanggung jawab ada pada Sulaiman," tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan mengenai keberadaan Sulaiman maupun langkah selanjutnya dari pihak berwenang.(Tim)
3 -