Foto: Meunasah (Balai Desa) Gampong Dayah Mon Ara, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh (16/1)
BIREUEN,REAKSINEWS.ID | Keuchik Sulaiman, mantan kepala desa Gampong Dayah Mon Ara, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Aceh, diduga menghilang bersama dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) Ekstrem tahun anggaran 2024. Dana yang seharusnya disalurkan kepada 44 keluarga penerima manfaat (KPM) untuk bulan November dan Desember 2024 tersebut hingga kini belum diterima warga.
Ketua Tuha Peut Gampong, Tgk Saiful, mengungkapkan bahwa dana BLT Ekstrem sudah ditarik dari rekening Bank oleh Keuchik Sulaiman dan bendahara desa pada akhir Desember 2024. Namun, hingga pertengahan Januari 2025, dana tersebut belum disalurkan kepada masyarakat yang berhak.
Warga Keluhkan Kesulitan Ekonomi
Nuraini (59), seorang warga penerima BLT, mengungkapkan rasa kecewanya. "Dana BLT itu untuk beli beras dan biaya garap sawah. Kondisi saya sekarang sakit-sakitan, dan tidak ada pekerjaan lain. BLT adalah satu-satunya harapan kami," katanya dengan nada sedih.
Hal serupa disampaikan oleh Darwi (40), seorang buruh pemotong rumput. "BLT sangat membantu ekonomi kami. Sayangnya, hingga hari ini belum ada kejelasan dari pemerintah desa," ujarnya.
Keuchik Menghilang Setelah Akhiri Masa Jabatan
Keuchik Sulaiman resmi mengakhiri masa jabatannya pada 3 Januari 2025, dan menyerahkan jabatan kepada Mustafa Kamal pada 6 Januari 2025. Namun, hanya dua hari setelah serah terima jabatan, Sulaiman dikabarkan meninggalkan desa dengan alasan berobat ke Banda Aceh.
Menurut Tgk Saiful, upaya untuk menghubungi mantan Keuchik tersebut telah dilakukan, namun tidak membuahkan hasil. "Keuchik Sulaiman memutuskan komunikasi. Kami sudah berkoordinasi dengan camat Peudada (Erry Seprinaldi), Ketua APDESI (Taufik Hidayat), dan pihak lainnya, tetapi belum ada titik terang. Kasus ini juga telah dilaporkan ke Polsek Peudada," jelas Saiful.
Warga Tuntut Pertanggungjawaban
Masyarakat Gampong Dayah Mon Ara berharap Keuchik Sulaiman segera menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan ini. "Jika tidak ada penyelesaian, kami akan membawa kasus ini ke jalur hukum," tegas Ketua Tuha Peut.
Hingga berita ini diturunkan, keberadaan Keuchik Sulaiman masih belum diketahui. Sementara itu, masyarakat yang sangat bergantung pada BLT Ekstrem terus menunggu kejelasan nasib bantuan tersebut.(Tim)
1- Bersambung