BIREUEN - Saluran Pembuang Sumbat serta Dangkal hingga mengakibatkan Banjir Bertahun-tahun dan tidak tersahuti oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Gampong Cot Geulumpang Baroh, Kecamatan Jeunieb Terancam Karam. Raja Fadil Mubarak, Masyarakat Butuh Solusi." Bukan Indomie, Rabu (15 Januari 2025)
Muhammad Irwan mengatakan, banjir sudah seperti agenda yang kerap terjadi saban tahun, namun hingga hari ini belum ada tanda-tanda kepedulian dari pemerintah daerah untuk menanggulangi bencana yang sudah sekian lama menghantui masyarakat Gampong Cot Geulumpang Baroh, Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen.
Pasca bencana beberapa hari lalu, saya mengalami kerugian yang luar biasa, dikarenakan banjir bandang datang tepat pada saat menjelang musim panen. Sawah yang terendam mengakibatkan sebagian besar dibaluti lumpur banjir kiriman air bah dari serata penjuru. Sehingga berdampak terhadap harga jual gabah yang standar menjadi harga seumpama menjual barang lusuh dan rata-rata petani mengalami kerugian sebesar Rp.3 juta per-satu hektar sawah, sebut Irwan.
Senada disampaikan, Tgk Ansari, bencana banjir tahun 2023 yang ketinggian paras air mencapai 1,5 meter hingga sebagian besar rumah masyarakat tergenang dan mengakibatkan kerusakan terhadap harta benda, ternak dan peralatan rumah tangga,
Sebagai pimpinan balai pengajian, kami juga kerugian yang besar dikarenakan fasilitas, Kitab, alat-alat elektronik, barang-barang perabotan, hingga pakaian tidak sempat terselamatkan. Bahkan pasca banjir tersebut, aktivitas pengajian terpaksa harus dihentikan untuk waktu yang lama, karena lumpur hibah banjir yang memenuhi dan membututi Balai, hingga rumah yang kami diami, ungkap Pimpinan Balai Pengajian Almunawarah.
Sementara Keuchik Gampong Cot Geulumpang Baroh, Raja Fadhil Mubarak membenarkan wilayah Kepemimpinannya setiap tahun dilanda banjir dan adakalanya berada dengan pasang air laut. Genangan banjir berdampak lansung terhadap 118 KK, terparah menimpa Dusun Sithu dan Dusun Bentara, hingga mengakibatkan, pakaian perabotan, serta sebagian besar ternak warga mati.
Kami pernah merasakan kenyamanan selama 2 tahun pada masa H.Ruslan Daud memimpin sebagai Bupati Bireuen. Dimana ketika itu ada upaya normalisasi dilakukan di dua Saluran Pembangunan melalui rutinitas Gotong-royong Pemerintah daerah yang berlokasi di perbatasan Kecamatan Jeunieb-Pandrah dan saluran induk Perbatasan Gampong Cot Geulumpang Baroh-Blangme Barat, Kata Raja Fadil.
Sayangnya, saluran tersebut hari ini kondisinya sudah sekarat, semakin Dangkal serta dipenuhi semak belukar dan sarat dengan sampah kiriman. Sehingga semenjak beberapa tahun terakhir pada setiap tiba musim penghujan, Gampong Cot Geulumpang Baroh rentan dengan bencana banjir,
Saban tahun diusulkan dalam Musrenbang, namun hingga hari ini belum terlihat ada upaya dari Pemerintah untuk menyahut dan menyelamatkan Gampong Cot Geulumpang Baroh. Mirisnya setiap kali bencana datang," Hanya sebatas bantuan sembako yang disodorkan oleh Dinas Terkait, itupun dengan catatan harus ada pengadaan Dapur Umum, ungkapnya.
Perlu diketahui, setiap bencana banjir yang menimpa Gampong Cot Geulumpang Baroh, berdampak terhadap sejumlah Gampong-gampong tetangga lain diantaranya, Blangme Barat, Jenggot Seungko, Cot Geulumpang Tunong, Meunasah Keutapang hingga Meunasah Tambo. Kondisi seperti ini akan terus menjadi ancaman bagi Gampong, selagi Saluran Induk tersebut tidak di Normalisasikan.
Jadi perlu ditegaskan, masyarakat Butuh Solusi dari Pemerintah." Bukan Indomie. Kami sudah sekarat dan yang dibutuhkan hari ini adalah perbaikan sejumlah saluran Induk yang telah sumbat dan dangkal. Jika hanya sebatas bantuan 'Sembako' masih bisa tertampung dengan Dana Desa, masyarakat butuh Solusi dari Pemerintah Kabupaten Bireuen, ujar Keuchik Gampong Cot Geulumpang Baroh, Kecamatan Jeunieb. (Tim)