Foto: Kadistanbun Bireuen, Mulyadi SE MM hadiri Khanduri (kenduri) Turun ke Sawah di Desa Pante Ara, Kecamatan Peusangan (8/12)
BIREUEN, REAKSINEWS.ID | Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Bireuen, Mulyadi, SE, MM, bersama rombongan menghadiri acara khanduri turun sawah di Desa Pante Ara, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Minggu (8/12/2024). Acara tersebut berlangsung di Balai Tani di tengah area persawahan desa setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Andali Affan, S.ST, penyuluh pertanian Kecamatan Peusangan, menyampaikan laporan mengenai perkembangan produktivitas pertanian di Desa Pante Ara. Ia mengungkapkan bahwa hasil panen padi dari Kelompok Tani Maju Pante Ara terus meningkat dari sebelumnya 5–6,5 ton menjadi 7,5–8 ton per hektare. Hal ini menjadi indikator kemajuan, terlihat dari bertambahnya jumlah zakat yang disalurkan oleh petani.
“Bagi petani yang sudah terdata, segera tebus pupuk bersubsidi di kios yang ditentukan. Tahun ini tersedia sekitar 20 ton pupuk MPK,” ujar Andali dalam sambutannya.
Keuchik Apresiasi Kehadiran Kadis
Keuchik Desa Pante Ara, Saifuddin Abdullah, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Kadistanbun dan rombongan di acara adat tersebut, meski bertepatan dengan hari Minggu. Ia juga memaparkan kondisi desa yang dipimpinnya, dengan 114 kepala keluarga yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Desa ini memiliki luas lahan sawah 56 hektare dengan pola tanam dua kali setahun yang bergantung pada aliran irigasi dari Sungai Peusangan.
Foto: Kadistanbun Bireuen, Mulyadi SE MM Tinjau Sarana Pertanian di Desa Pante Ara, Peusangan, Bireuen, Aceh (8/12)
“Kami harap para petani bisa serentak turun ke sawah untuk mencegah serangan hama,” kata Saifuddin.
Pemerintah Berkomitmen Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani
Kadistanbun Bireuen, Mulyadi, SE, MM, dalam sambutannya menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pendampingan intensif oleh penyuluh. Ia menyebutkan bahwa petani adalah tulang punggung sektor pertanian, yang menjadi pilar utama perekonomian Indonesia.
“Bertani harus menguntungkan. Untuk itu, penting memahami metode pengolahan tanah yang ekonomis, membaca siklus alam, dan mencegah serangan hama,” ujar Mulyadi. Ia juga menyoroti pentingnya mengubah pandangan generasi muda agar mau terjun ke sektor pertanian dengan membuktikan bahwa bertani dapat menghasilkan keuntungan yang menjanjikan.
Lebih lanjut, Kadis menyarankan petani untuk memperhatikan jadwal tanam agar panen tidak terhambat oleh hama wereng. “Pastikan padi bisa dipanen sebelum bulan April, karena pada bulan itu masa wereng biasanya mencapai puncak,” tambahnya.
Setelah acara, Mulyadi bersama penyuluh dan perangkat desa meninjau kondisi irigasi persawahan setempat. Ia meminta penyuluh untuk memperkuat komunikasi dengan petani dan mengadakan pertemuan rutin setiap bulan guna memaksimalkan hasil pertanian.
Tantangan dan Solusi dalam Pertanian
Mulyadi juga mengakui bahwa subsidi pupuk di awal tahun ini hanya mencapai 56% dari kebutuhan. Namun, menjelang akhir 2024, pemerintah menambah kuota pupuk subsidi untuk mendukung produktivitas petani. Ia menekankan pentingnya pengendalian hama secara mandiri oleh petani, agar tidak bergantung pada tenaga luar yang kurang memahami metode pengendalian yang tepat.
“Jika hasil panen menurun, tanyakan penyebabnya. Apakah karena hama, wereng, atau lainnya, dan segera cari solusi,” tegasnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Peusangan, Maysarah SP, mantri tani Kecamatan Jangka, Rizaldi, penyuluh pertanian, serta masyarakat Desa Pante Ara.(MI)