Relevant Diantara Ego Sopir dan Pemimpin

Foto: Hasan Basri, S.Pd, MM

ACEH, REAKSINEWS.ID | Saat melintasi jalan Medan-Banda Aceh, mungkin Anda pernah membaca tulisan di belakang truk tronton yang berbunyi, “Jangan ganggu konsentrasi saya”. Kalimat itu seolah mencerminkan peran besar seorang sopir yang tidak sekadar mengemudikan kendaraan, tetapi juga memikul tanggung jawab sebagai “pemimpin kecil” di jalanan.

Seorang sopir tidak hanya bertanggung jawab atas barang yang diangkut, tetapi juga keselamatan dirinya, penumpang, dan pengguna jalan lain. Ia dituntut untuk membuat keputusan cepat dan tepat, terutama saat menghadapi situasi kritis. Namun, seperti halnya seorang pemimpin dalam organisasi, sopir juga harus terbuka terhadap kritik dan masukan.

Antara Ego dan Kepemimpinan
Bagaimana jika seorang sopir mendapat teguran karena hampir melanggar rambu atau membahayakan pengendara lain? Reaksinya bisa mencerminkan apakah ia seorang pemimpin yang bijak atau justru terjebak dalam ego.

Sopir yang egois cenderung sulit menerima kritik. Ia merasa selalu benar, mengesampingkan tanggung jawab, dan tidak terbuka terhadap perubahan. Sebaliknya, sopir yang mau menerima masukan menunjukkan jiwa kepemimpinan yang matang, menyadari bahwa kritik adalah bagian dari proses belajar untuk menjadi lebih baik.

Ciri-Ciri Pemimpin yang Bijak di Jalan

1. Terbuka terhadap kritik
Pemimpin sejati menyadari pentingnya masukan untuk perbaikan diri.

2. Bertanggung jawab
Seorang pemimpin yang baik memprioritaskan keselamatan dan kepentingan bersama.

3. Belajar dari kesalahan
Kesalahan adalah pelajaran berharga untuk memperbaiki tindakan di masa depan.

Pelajaran bagi Semua Pemimpin
Nilai-nilai kepemimpinan ini tidak hanya relevan untuk sopir, tetapi juga bagi pemimpin di berbagai bidang—mulai dari kepala keluarga, guru, hingga pemimpin perusahaan. Kepemimpinan sejati adalah tentang melayani, mengambil tanggung jawab, dan terus berkembang.

Maka, mari renungkan: apakah kita sudah menjadi pemimpin yang baik? Belajarlah untuk lebih terbuka terhadap kritik, bertanggung jawab atas tindakan, dan terus berusaha menjadi lebih baik. Ingatlah, seorang pemimpin sejati adalah pelayan bagi sesama, yang siap tumbuh dan belajar tanpa henti.

Jeunieb, Bireuen, Aceh
15 Desember 2024
Hasan Basri, S.Pd, MM

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak