Foto: Penyerahan Bantuan dari LAZISNU Ponorogo kepada Keluarga Tumiyem, korban meninggal Tertimpa pohon di Desa Bediwetan, Kecamatan Bungkal (22/12)
PONOROGO, REAKSINEWS.ID | Musibah yang menimpa Tumiyem, seorang buruh tani warga Desa Bediwetan, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Tumiyem (49), yang tengah berjalan pulang usai bekerja di sawah, meninggal dunia setelah tertimpa pohon akasia yang tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang, Minggu (22 Desember 2024).
Kejadian nahas tersebut berlangsung di Jalan Raya Jetis-Bungkal, tepatnya di selatan Warkop Marini. Tumiyem, yang saat itu menuntun sepeda karena bannya bocor, tertimpa pohon yang tumbang dan mengalami luka serius di bagian perut. Meski sempat dilarikan ke Puskesmas Bungkal oleh suaminya, Jaimun, nyawa Tumiyem tidak tertolong.
Kapolsek Bungkal, AKP HM. Anwar Fatoni, menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman. "Ini adalah musibah, kami dari kepolisian turut berbelasungkawa atas kejadian ini," ujar Kapolsek didampingi Tim Inafis Polres Ponorogo.
Keluarga menerima musibah ini dengan ikhlas. “Kami ikhlas menerima kepergian almarhum sebagai takdir,” ujar Kepala Desa Bediwetan, Wasito, mewakili keluarga korban.
Namun, musibah ini menjadi lebih tragis karena almarhumah Tumiyem tidak terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan maupun Jasa Raharja. Akibatnya, keluarga korban tidak dapat mengklaim asuransi untuk meringankan beban duka mereka.
Sebagai bentuk kepedulian, Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) MWC NU Kecamatan Bungkal hadir memberikan bantuan kepada keluarga korban. Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada Jaimun, suami almarhumah, oleh Koordinator Divisi Pentasharufan LAZISNU Bungkal, Teguh Wiyono, didampingi beberapa pengurus lainnya.
“Kedatangan kami adalah bentuk kepedulian NU terhadap warga yang tertimpa musibah. Ini adalah salah satu realisasi komitmen kami untuk hadir di tengah masyarakat, baik dalam suka maupun duka,” ujar Teguh Wiyono.
Ketua LAZISNU MWC NU Bungkal, Suwadi, menambahkan bahwa program ini merupakan wujud nyata kehadiran NU dalam membantu sesama. “Semoga bantuan ini dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan,” katanya.
Dukungan dari berbagai pihak terus mengalir ke rumah duka, baik dari masyarakat maupun organisasi, sebagai wujud solidaritas atas musibah yang menimpa keluarga Tumiyem.(Nurcholish)