Kapus Gandapura: ASI Eksklusif dan Edukasi Imunisasi Penting untuk Cegah Stunting

Foto: Rembuk Stunting di Desa Gandapuara, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen (19/11) 

BIREUEN, REAKSINEWS.ID - Dalam upaya memperkuat peran desa dalam menurunkan angka stunting, Desa Gandapuara, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, menggelar rembuk stunting pada Selasa (19/11/2024). Acara yang berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Cot Tufah ini bertujuan merumuskan strategi pencegahan stunting secara terpadu.

Keuchik Desa Cot Tufah, Asnawi Ismail, menyampaikan bahwa kondisi gizi masyarakat desa sejauh ini berada dalam kategori aman dari ancaman stunting. Desa tersebut telah memiliki Posyandu aktif dan sedang mempersiapkan pembangunan rumah gizi untuk memperkuat layanan kesehatan masyarakat.

“Fokus kami adalah memastikan seluruh warga, terutama ibu dan anak, mendapatkan perhatian dalam hal gizi dan kesehatan,” ujar Asnawi.

Pencegahan Dimulai dari Calon Pengantin

Sekretaris Kecamatan Gandapura, Ramzi Husen, S.Sos., menegaskan pentingnya tanggung jawab bersama dalam mencegah stunting. Ia menyebutkan bahwa kesiapan calon pengantin (catin) menjadi salah satu fokus rembuk ini.

“Calon pengantin diimbau untuk berkonsultasi ke puskesmas minimal tiga bulan sebelum menikah. Edukasi terkait gizi dan kesehatan reproduksi sangat penting untuk memastikan kesiapan mereka memiliki keturunan yang sehat,” kata Ramzi.

Kepala Puskesmas Gandapura, Bukhari, SKM, juga menekankan bahwa pencegahan stunting sebaiknya dimulai sejak pra-nikah. Ia mengimbau para catin untuk melakukan skrining kesehatan di puskesmas agar mendapatkan informasi lengkap terkait kebutuhan nutrisi dan kesehatan reproduksi.

“Pemberian ASI eksklusif juga menjadi langkah penting untuk memastikan bayi mendapatkan asupan gizi yang optimal,” jelas Bukhari.

Peran Edukasi dan Kebersihan Lingkungan

Dalam rembuk tersebut, pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta ketersediaan fasilitas sanitasi yang memadai turut menjadi perhatian. Narasumber dari Bidang Gizi Puskesmas dan UPTD KB memaparkan strategi pencegahan stunting, termasuk melalui penguatan edukasi gizi bagi ibu menyusui dan kebersihan lingkungan.

“Pemahaman mengenai perilaku hidup sehat dan nutrisi ibu sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak,” kata Ernajunita, Kepala UPTD KB Kecamatan Gandapura.

Penganggaran Program Stunting

Salah satu agenda utama dalam rembuk ini adalah menyusun usulan program pencegahan stunting untuk dibawa ke Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang) tahun 2025. Usulan tersebut akan dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG).

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Danramil Lettu Nurdin Juned, Kapolsek Gandapura AKP M. Tahar, SKM, perangkat desa, kader kesehatan, bidan desa, serta pendamping desa. Seluruh pihak sepakat bahwa upaya penurunan stunting memerlukan sinergi lintas sektor, mulai dari pemerintah hingga masyarakat desa.

"Keberhasilan penurunan stunting adalah tanggung jawab bersama. Semua pihak harus mendukung, baik pemerintah, keluarga, maupun masyarakat," tegas Ramzi.(MI) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak