BIREUEN-REAKSINEWS.ID |
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bireuen, terdiri dari DPMG-PKB dan Dinas kesehatan, mengaudit data Kasus Stunting di kecamatan Gandapura, Selasa (26 Maret 2024)
Dipimpin Kabid Pranata Kependudukan dan Keluarga Berencana (DPMG P-KB) Munawar M.Kes dan Kabid Bidang Kesehatan Keluarga Fitriani M.Keb dari Dinkes,
Tim audit turun berdasarkan laporan dari TPPS Gampong dan Kecamatan, Kunjungan Tim di dampingi Camat Azmi, S.Ag serta wakil Kapus Gandapura Muntasir SKM.
Kepala UPTD KB, Ernajunita SE mengatakan AKS tahap satu Kecamatan Gandapura tahun 2024 berdasarkan data Puskesmas untuk beberapa Lokus (kasus) meliputi Balita Gizi Buruk/Wasting/Pendek atau sangat pendek tersebar di 9 Gampong dengan rinciannya:
Balita Gizi Buruk 1 Kasus, Bumil KEK ada 5 orang yang terdata di lima Desa berbeda sedangkan untuk kasus Catin KEK turut ditemukan sebanyak 4 Kasus.
Terkhusus Tingkat UPTD Puskesmas Mon Keulayu tercatat 8 kasus untuk balita, 2 kasus Bumil dan Catin KEK 1 Kasus, Kepala UPTD KB menjelaskan
Sebelumnya, Fitrianti M.Keb dalam paparannya menekankan." Bidan Desa hendaknya lebih berperan aktif memantau dan memberi penyuluhan terhadap Pendamping Keluarga untuk mengutamakan perilaku dan budaya hidup sehat,
Perilaku hidup sehat dapat bangunan dengan kepedulian dan kesadaran warga dari masa ke-semasa dalam menyahuti penurunan Stunting, melalui pembangunan awareness,
"Stunting telah menjadi agenda pembangunan Nasional, dan Bireuen menjadi salah satu Kabupaten Prioritas, dari 514 Kabupaten/kota di Indonesia.
Stunting tidak hanya menyangkut keterlambatan pertumbuhan anak, namun erat keterkaitannya dengan perkembangan otak yang kurang maksimal.
Dimana hal tersebut berpotensi menyebabkan kemampuan mental dan belajar di bawah rata-rata, dan bisa berakibat pada prestasi sekolah yang buruk, Kabid Bidang Kesehatan Keluarga Dinkes Bireuen memaparkan.(MI)