BAI Aceh Timur: Jalan Hancur-hancuran, Pemerintah Tutup Mata

Foto: Kondisi Kerusakan Jalan di Gampong Alue Kecamatan Darul Aman Aceh Timur (20/11)

ACEH TIMUR | Menahun Tidak tersentuh perhatian pemerintah, perusahaan dan pengusaha perkebunan sawit, Tim Badan Advokasi Indonesia (BAI) Tinjau Kerusakan Jalan  di Gampong Alue, Kecamatan Darul Aman Aceh Timur. Raja Maop, Pengadaan Bimtek kuras Dana Desa 30jutaan pertahun, Jalan Hancur dipenuhi Kubangan kian memuzaratkan  masyarakat, Para pihak Tutup mata Selasa (21 November 2023)

Razali, anggota Tim Badan Advokasi Indonesia Aceh Timur menyampaikan, Mirisnya kondisi kerusakan di sepanjang jalan menuju Gampong Alue sejak 5 Tahun terakhir, dimana sarana transportasi yang saban hari dilalui masyarakat, anak-anak pelajar sebagian besarnya dipenuhi Kubangan,

Kondisi kerusakan sudah separah ini patut diduga," Pemerintah Gampong (Keuchik), Camat Darul Aman, Bupati, maupun DPRK Aceh Timur sudah tidak bermata hati dan terkesan Menutup Mata. 

Foto: Pelajar sekolah melintasi kubangan disepanjang jalan di Gampong Alue Kecamatan Darul Aman Aceh Timur (2011)

" Sudah menjadi Rahasia Umum, untuk pelaksanaan Bimtek Perangkat Desa ke luar daerah di setiap Kecamatan  mengunakan Uang Desa menguras anggaran hingga 30jutaan. Sekiranya dikalkulasikan. " Kecamatan Darul Aman membawahi 45 Desa dengan besaran anggaran digunakan mencapai 1M lebih,

Mirisnya!!  Kenapa untuk perbaikan jalan berkondisi sudah luluh lantak hancur tidak bisa menggunakan Dana Desa yang hanya berkisar Rp 50 jutaan saja sudah mencukupi biaya. Sejatinya itu yang menjadi perhatian pemerintah dan para pihak, ungkap Raja Maop (Razali) Putra kelahiran Kecamatan Darul Aman Aceh Timur.

Disebutkan Razali, Tidak sedikit Dana dikucurkan pemerintah untuk mensejahterakan rakyat. Uang rakyat bukan hanya untuk dibelikan fasilitas Dewan dan Bupati, namun rakyat juga perlu untuk merasakan. Setidaknya melalui sarana (jalan) yang diadakan lebih layak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai penunjang perekonomian dan aktivitas keseharian,

" Masyarakat menaruh harapan kepada para pemimpin Sudi membuka pikiran dan hati guna terwujudnya kehidupan rakyat adil makmur dan diridhai allah swt. Semoga kondisi kerusakan jalan seperti ini 'se-Segera' mungkin ditindaklanjuti sebelum memakan korban, harap Anggota BAI yang turut diamini, tokoh masyarakat setempat dan sejumlah ex Kombatan GAM.

Sementara Baihaqi menyebutkan, "Sejatinya Pemerintah, PT Medco Malaka serta pengusaha yang mempunyai kebun sawit di sekitar areal memperhatikan dan memperbaiki sarana transportasi yang berkondisi semakin kritis. 

Kondisi kerusakan jalan sudah terjadi sejak lima tahun lalu, namun hingga hari ini belum juga terlihat adanya itikad baik dari pemerintah maupun pengusaha untuk memperbaikinya. Kubangan menganga bertaburan di sepanjang laluan, bahkan berkali-kali diberitakan disejumlah media," Ya masih seperti sedia adanya hancur-hancuran, ungkap ex Kombatan GAM Sagoe Meuh Ijoe.

Disebutkan, sudah puluhan kali laporkan kondisi kerusakan ke para pihak namun tak kunjung juga di perbaiki meskipun jalan ini dilalui Ibu Risma (Mentri Sosial) ketika peresmian RUMAH Bantuan Kompas beberapa waktu lalu kepada masyarakat Kecamatan Darul Aman Aceh Timur." Mengapa daerah kami seumpama Negeri Tidak Bertuan, ucap Si Kleut (Baihaqi) bernada kesal.(**)

Reaksinews.id

Merupakan Editor dan Penulis di Portal Situs berita Online reaksinews.id yang berkantor di Bireuen di bawah PT. REAKSI MEDIA PRATAMA

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak