Foto: Razali Ismail dan Kondisi Kerusakan Jalan Menuju Desa Seuneubok Simpang Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur (21/7)
ACEH TIMUR | Jalan Menuju Desa Seneubok Simpang Kecamatan Darul Aman dipenuhi Kubangan Kerbau, Puluhan Juta Rupiah Dana Desa prioritas kegiatan BIMTEK "Mulus" hingga keluar daerah, Pemerintah Aceh Timur terkesan tutup mata, Jumat (21 Juli 2023)
Razali Ismail, salah satu warga Gampong Meureubo Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur mengatakan," Sungguh sangat miris melihat kebijakan pemerintah sejak akhir-akhir ini, sebagian besar Anggaran belanja daerah bukan lagi memprioritaskan sesuai kebutuhan masyarakat secara umum, melainkan hanya untuk kemaslahatan perorangan,
Sudah menjadi rahasia umum," Sejumlah program kerja kerap dijumpai atas dasar keinginan dan dibaluti kemauan para pihak. Sehingga azas manfaatnya selalu dinikmati oleh para "Cukong" terdiri dari kalangan kerabat, kelompok, hingga kolega besar oknum-oknum tertentu, ungkap pria yang akrab disapa Gadong itu.
Fenomena seumpama itu, acap kali terjadi dalam setiap program kerja, baik itu anggarannya bersumber APBA, APBK, bahkan sudah merambah hingga ke Angaran Dana Desa.
Mirisnya lagi, Fasilitas, Sarana dan Kebutuhan masyarakat seakan terabaikan dibalik program kerja yang terkesan "Dipaksakan" oleh oknum-oknum yang selalu mengincar kesempatan untuk meraup keuntungan, cetusnya lagi.
Penderitaan rakyat kecil, Rumah tidak layak huni, hingga sarana transportasi (Jalan) yang rusak dan berlubang bak kubangan kerbau," Terus menjadi tontonan menghiasi sepanjang jalan di pedalaman,
Sebagaimana terlihat di jalan menuju Gampong Seuneubok Simpang, Kecamatan Darul Aman," Kondisinya sudah sangat parah dan hancur. Namun sayangnya, sudah puluhan tahun belum ada perhatian, baik dari pemerintah Gampong maupun Pemerintah Aceh Timur, sebut Gadong.
Sementara," Kegiatan BIMTEK aparatur Desa yang menghabiskan dana mencapai puluhan juta rupiah "Mulus" terlaksana setiap tahun berjalan, baik yang digelar di daerah bahkan hingga ke pulau seberang (luar daerah) terus mendapat dukungan, serta support dari para oknum yang membekingi dan terkesan sistematis,
Salahkah sekiranya, Kubangan kerbau (Lubang) jalan Desa diperbaiki walau hanya sebatas menambalnya dengan timbunan tanah atau Sirtu (pasir) menggunakan Dana Desa, haruskah masyarakat menjerit saban hari saat melintas,
Sudah tepatkah Dana Desa diprioritaskan khusus untuk kegiatan BIMTEK semata setiap tahun berjalan, bagaimana dengan penderitaan masyarakat, Apa azas manfaat untuk masyarakat dari serangkaian BIMTEK yang telah rutin diagendakan, Razali mempertanyakan.
Dikatakan Razali, jalan menuju Desa Seuneubok Simpang sudah pernah dilakukan pengukuran untuk pengaspalan pada tahun 2019 lalu, namun itu hanya sebuah mimpi yang sampai saat ini belum terealisasi,
Diharapkan Pj. Bupati Aceh Timur dapat mengambil sikap tegas terkait persoalan saat ini dan perlu diketahui," Dana Desa itu untuk kebutuhan masyarakat bukan kebutuhan oknum-oknum (pribadi), dari pada untuk kegunaan BIMTEK yang tidak ada manfaatnya, Dana Desa lebih baik digunakan untuk perbaikan jalan yang jauh lebih bermanfaat terhadap masyarakat secara umum, Gadong menuturkan.(Red/Razali)