Dayah Terpadu Jamiah Azzanjabil Bireuen Gelar Amaliah Tadries

Foto: Pimpinan Dayah Terpadu Jamiah Azzanjabil bersama Para Santri Peserta Amaliah Tadries (12/2)

BIREUEN | Dalam rangka membina calon alumni berjiwa pendidik persiapan menjadi guru profesional,
Dayah Terpadu Jamiah Azzanjabil Desa Buket Teukeuh Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen kembali membuka Amaliah Tadries tahun 2023, Senin (12 Februari 2023)

Ustadz Hanifah, S.Pd kepada reaksinews.id menyampaikan, Amaliyah Tadries di digelar sebagai salah satu upaya mempersiapkan tenaga pendidikan keagamaan yang dimulai sedari awal pencalonan para santri Dayah Terpadu Jamiah Azzanjabil,

Amaliah Tadries dilaksanakan bertepatan, 21 rajab 1444 H (12 Februari 2023) Masehi dipusatkan di komplek Dayah setempat. Kegiatan seumpama ini perdana kalinya ditampilkan oleh fauzan azima dengan pelajaran muthalaah,

Amaliah Tadries merupakan salah satu upaya dari Dayah Terpadu Jamiah Azzanjabil untuk membina calon alumni berjiwa pendidik sebagai persiapan menuju seorang guru yang profesional. 

Untuk itu, diharapkan santri kelas akhir mempersiapkan diri dengan matang dan berlatih sebaik mungkin. Dikarenakan dalam hal“Al-I’dad wal isti’dad, Al-I’dad di situ mengingatkan, segala hal berkenaan materi yang diajarkan harus bersesuaian dengan para calon setiap anggota masing-masing kelasnya, Ustadz Hanifah menjelaskan.

Sebelumnya, Pimpinan Dayah Terpadu Jamiah Azzanjabil, H. Akhtiar Ismail, LC, MA dalam sambutannya berharap, hendaknya para santri benar-benar dapat memanfaatkan program amaliah ini untuk belajar, karena setiap tenaga pengajar," Seseorang itu dituntut untuk memiliki pemahaman mendalam terhadap materi yang akan diajarkan. 

Pastika selalu membaca berbagai bahan referensi untuk memperdalam pemahaman terhadap materi yang akan diajarkan. "Metode (Cara) terbaik belajar adalah mengajar ‘At-ta’lim Huwa Khoiru Turuqi At-ta’allum‘. Untuk itu, jadikan program Amaliyah Tadries sebagai cara terbaik untuk belajar, Waled menyarankan.

Praktik mengajar Amaliah Tadries ini di ikuti oleh santriwan/wati yang dilaksanakan secara perkelompok, dibimbing dan diawasi oleh Musyrif  masing-masing.

Para peserta calon akan mendapat giliran untuk melaksanakan praktik dengan materi ajaran dan kelas yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudian akan dinilai oleh Musyrif pembina kelompok, serta turut melibatkan teman-teman peserta lain sebagai juru penilai, Waled pimpinan Dayah menuturkan.(M.Ikhsan).

Reaksinews.id

Merupakan Editor dan Penulis di Portal Situs berita Online reaksinews.id yang berkantor di Bireuen di bawah PT. REAKSI MEDIA PRATAMA

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak