LANGSA | Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh ( YARA) Perwakilan Langsa, H A Muthallib Ibr, SE, SH, M.Si, M.Kn, ada keluarga seratus di Sekolah itu, sehingga kisruh berkepanjangan, namun kita minta pihak Kadis dan Pj copot, kepala Sekolah Rasmini Silalahi.
Kepala sekolah SDN 3 Langsa Rasmini Silalahi, S.Pd menyerahkan kantin kepada Misra Silalahi selaku Adeknya dan suaminya sebagai penjaga malam.
Pada suatu hari, hilangnya se ekor kucing, kemudian dia marah- marah ke guru dengan mengatakan siapa yang buang kucing, sembari mengancam kepada guru PNS di mutasi honor di pecat, ujar salah sejumlah Guru kepada Wartawan Media ini Minggu ( 4/12/22).
Yang aneh nya penjaga sekolah SD negeri 3 Langsa itu, adalah Darwin suami dari Rasmini Silalahi, sementara itu penjaga sekolah dan pengelola Kanti Adek dari kepala sekolah, jadi bisa dikatakan sebagai Famili 100 pada SD negeri 3 tersebut.
Sementara, itu kepsek mengancam guru kenapa tidak suaminya diminta untuk pertanggung jawaban terhadap kehilangan kucing, kenapa harus Guru dan murid diminta tanggung jawab dan murid disuruh membersihkan kotoran kucing setiap harinya, ujar nya.
Sedangkan pesuruh sekolah adeknya Kepsek misra tidak mau membersihkan kotoran kucing, muntahannya yang setiap hari mengotori ambal mushalla, Kelas, dan bulunya beserta di ruang kursi guru yang seharusnya dibersihkan oleh pesuruh sekolah Adek daripada kepala sekolah, tetapi kenyataannya yang disuruh membersihkan guru dan siswa," katanya.
Lanjutnya, Rasmini Silalahi juga dalam memimpin selalu menunjukkan sikap arogan dan tempramen, yang selalu ditunjukkan ketika di laksanakan rapat guru, tidak boleh berbicara hanya mendengar kata-kata kepala sekolah saja, dengan arogan nya.
Kemudian kepsek pun tidak segan-segan mengeluarkan kata-kata kasar kepada guru dengan ucapan hinaan, cacian dan makian kepada guru yang dianggap salah dimatanya.
Rasmini Silalahi, juga pernah mengatakan kepada seluruh guru pada saat upacara bendera, Bapak ibu guru semuanya ini pembantu ' Jongos" didengar seluruh murid yang mengikuti upacara dan sempat didengar oleh petugas PDAM dengan penuh heran kenapa seorang kepala sekolah mengeluarkan kata-kata seperti itu.
Sikap arogan yang ditunjukkan oleh Rasmini Silalahi, bukan saja di lingkungan sekolah tetapi terjadi juga kepada warga di luar sekolah terhadap salah seorang pedagang mie dan gorengan yang berjualan didepan sekolah dengan mengatakan, dasar kau orang miskin tidak tau diri, anjing babi kau dasar Kafir," kata korban Wak Mah India yang juga tinggal nya di belakang sekolah tersebut.
Sementara, Rasmini Silalahi, S.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri 3 Langsa yang yang dikonfirmasi melalui via telepon Minggu (4/11/22), mengatakan, tidak ada waktu saya untuk dikonfirmasi saya sibuk mau ke undangan, kalau mau konfirmasi datang ke rumah saya didepan kolam renang Perumnas," ujarnya Rasmini Silalahi dengan menutup telepon, yang di Konfirmasi Wartawan.
Sementara itu Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh ( YARA) Perwakilan Langsa, H A Mutthallib Ibr, SH,.SE,.M.Si,.M.Kn, kepada Wartawan Minggu ( 4/12/22), sangat kita sayangkan pernyataan mengucapkan kata kata anjing, babi, dan bahasa yang kurang senonoh terhadap guru guru, disekolah SD N 3 Langsa itu.
"Kita minta kepada Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Pemko Langsa, agar dapat mengambil tindakan tegas terhadap Kepala Sekolah Rasmini Silalahi, Spd, dan ini jangan main main dan tindakan ini harus segera dimutasi atau dipindah tugas kan ketempat lain, ujar H Thallib yang juga Dosen FH Unsam.
Kisruh di SDN3 Langsa itu, sudah cukup lama, maka Kadis Pendidikan harus mengambil sikap, apalagi kasus ini sudah melebar kemana mana, sudah sampai ke Pj Walikota Langsa, ujar mantan Wakil Ketua PWI Aceh.
H Thallib, yang juga Advokat di Aceh, menyebutkan kita minta kepada Kadis Pendidikan dan Pj Walikota Langsa, untuk segera copot Kepala SDN 3 Langsa, kita melihat Kepala Sekolah bukan hanya kepala sejumlah Guru dia arogan, kepada penjual pisang goreng depan Sekolah itu pun arogan, ujar nya lagi.
Kasus arogan kepala ini harus segera diselesaikan karena hasil pantuan kita kasus ini sudah berjalan lama di Sekolah itu, tutup, mantan Ketua Panwaslu Aceh Timur.(Rils)