BIREUEN | Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan ke-77 Tahun 2022, Siswa/i SMAN 1 Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen, Mempersembahkan sebuah Dramatis (Opera) Kisah Perobekan Bendera Belanda oleh para pejuang di Surabaya. Setelah Upacara, dewan guru dan para murid berziarah ke Makam (Situs) Syuhada Teungku Dilapan, Kamis (10 November 2022)
Kepala Sekolah, Hasan Basri, S.Pd, MM kepada reaksinews.id menyampaikan, sebuah Drama (Opera) turut mewarnai Peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember 2022. Dimana Teaterikal tersebut di perankan langsung oleh para siswa/i SMA N 1 Simpang Mamplam yang dipersembahkan seusai prosesi upacara,
Dalam Opera mengisahkan, peristiwa yang terjadi di Surabaya pada masa penjajahan. Kisah perobekan bendera Belanda (warna biru) yang lakukan para pejuang Indonesia ketika itu, dijadikan sebuah persembahan yang sangat identik dan sesuai Momentum Peringatan Hari Pahlawan, ungkap Kepsek
Lanjutnya, kegiatan seumpama ini dilakukan tidak hanya sekedar seremonial semata, akan tetapi bertujuan memberikan pembelajaran penting bagi para siswa/i." Betapa pentingnya nilai-nilai sejarah itu untuk di kenang. Sehingga setiap generasi tidak "Apatis" dengan sejarah,
Foto: Kepsek, Hasan Basri, S.Pd, MM, Memberi Pengarahan kepada Siswa-i di Situs Syuhada Teungku Dilapan (10/11)
" Sekiranya bukan karena perjuangan para pendahulu, barangkali hari ini kita belum bisa merasakan kemerdekaan dan kebebasan. Dan apa jadinya generasi bangsa, maka dari itu, kita semua mempunyai tugas untuk merawat serta mengisinya dengan kegiatan yang baik, bernilai positif, baik terhadap diri, bangsa dan agama, Hasan Basri menjelaskan.
Tidak hanya itu, kata Kepala Sekolah, setelah selesai upacara dan persembahan Opera Kisah pejuang, perwakilan siswa turut melalukan Ziarah (Kunjungan) ke Situs Sejarah Syuhada Teungku Dilapan (Syahid 8) berlokasi di jalan Nasional Medan-Banda (Tambue) yang tidak berapa jauh dari komplek sekolah,
Dalam kunjungan tersebut, selain Ziarah, para siswa-i dan dewan guru turut melakukan Do'a bersama serta membacakan Surat Yasin (Yasinan) di komplek makam. Kegiatan seumpama ini dilakukan dalam rangka menanamkan nilai-nilai sejarah kepada para peserta didik, dimana ia-nya selalu perlu dikenang dan dilestarikan,
Para generasi perlu mengetahui, betapa susahnya melalui suatu perjuangan menuju sebuah negara yang merdeka. Jasa para pahlawan tidak mungkin terbalaskan dengan apa sekalipun bentuk dan nilainya, Namun dengan memelihara kemerdekaan "Itulah Tanggungjawab setiap generasi, Kepala SMAN 1 Simpang Mamplam menuturkan.(Red)