BIREUEN | Dihadiri Kepala Dinas cabang Pendidikan Aceh (Cabdin) wilayah Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd, M.Pd sebagai Pembina, SMAN 1 Simpang Mamplam Menggelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-77 Tahun 2022, Kacabdin, Sejarah perlu selalu dikenang, rawat, Pelihara dan dilestarikan, Kamis (10 November 2022)
Abdul Hamid dalam amanat upacara peringatan hari pahlawan menyampaikan, sebuah sejarah itu sangat penting dan selalu perlu dikenang. Terkhusus berkaitan dengan kepahlawanan, karena nilai-nilai yang terkandung didalamnya tidak dapat dinilai dengan apapun yang menyerupai ya,
Foto: Kacabdin Wilayah Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd, M.Pd sebagai Pembina Upacara Hari Pahlawan (10/11)
Sejarah merupakan peristiwa masa lalu yang dilalui para pejuang dalam mempertahankan dan merebut kemerdekaan dari para kolonial penjajahan, baik itu Jepang, Belanda dan kaum penjajah lainnya.
Sementara para pelaku sejarah (Pejuang) tidak pernah berfikir, untuk merasakan dan bahkan menikmati hasil dari apa yang telah diperjuangkan sebelumnya. Sebagian bagian besar daripadanya, gugur dalam upaya mempertahankan kedaulatan sebuah negara yang berdaulat dan merdeka,
Namun, hasil dari upaya, perjuangan dan pengorbanan para pahlawan, telah berhasil mewujudkan sebuah Negara Republik Indonesia yang merdeka. Sehingga generasi penerus, termasuk kita hari ini, menjadi pewaris yang akan selalu menjaga, merawat, memelihara dan melestarikan kemerdekaan yang telah dicapai oleh para pendahulu, ungkap Abdul Hamid
Setiap peristiwa baik dan buruk yang pernah dilakukan pada suatu ketika." Niscaya itu juga akan menjadi sebuah sejarah untuk selalu dikenang sebagai wadah pembelajaran dalam meniti kehidupan. Sekiranya sejarah baik yang terjadi di masa lalu." Maka tugas kita bagaimana merawat, menjaga serta mengisi hasil perjuangan para pendahulu (pejuang) untuk terus belajar mengembangkan pengetahuan.
" Sebagaimana upacara hari ini (Kamis) Tanggal 10 Nopember 2022 merupakan hari pahlawan yang diperingati ke-77 tahun. Seyogyanya kita generasi penerus turut memperingatinya. Peristiwa berdarah yang terjadi di Surabaya pada masa lampau patut dikenang oleh segenap generasi bangsa,
Dimana saat itu, para pemuda pemudi Indonesia lebih rela mengorbankan dirinya melawan sekutu dan Belanda, ketika itu penjajah memaksa para pejuang Indonesia untuk menyerahkan senjata yang pernah di sita dan direbut dari tentara Jepang,
Seketika para pejuang Indonesia menurunkan bendera Belanda yang dikibarkan di puncak sebuah hotel, namun tidak bersedia menyerahkannya kepada penjajah,
Sehingga dengan sebuah teriakan "Merdeka" yang membahana kota Surabaya, para pejuang Indonesia berhasil menurunkan bendera tersebut." Seketika merobek "Warna Biru" bendera Belanda, lalu mengibarkan kembali, seraya menggema ucapan dan teriakan Merdeka....merdeka, Kepala Dinas cabang Pendidikan Aceh (Cabdin) wilayah Bireuen meriwayatkan.
Upacara Peringatan Hari Pahlawan digelar di Halaman SMAN 1 Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen dipimpin langsung Kacabdin Pendudukan Wilayah sebagai Pembina dan diikuti, Kepala Sekolah, Hasan Basri, S.Pd, MM, Dewan Guru, Unsur Cabang Dinas, Siswa-i setempat, serta tamu undangan lainnya.(Red)