ACEH TIMUR | Dipenghujung Agustus 2022 ribuan perangkat desa (Gampong) dalam wilayah Aceh Timur masih menjerit karena delapan bulan bekerja di desa Masing - masing Penghasilan Tetap (SILTAP) baru diterima hanya 2 - 3 bulan saja.
Jeritan perangkat desa sering terdengar hampir setiap desa dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur. Hal tersebut diutarakan oleh Ketua Bidang Investigasi dan Verifikasi Dewan Pengurus Cabang (DPC) Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Aceh Timur, Safrizal.
Menurut Safrizal hampir setiap harinya ia mendengar keluhan dan jeritan para perangkat desa serta menampung semua keluhan dari perangkat desa.
"Banyak perangkat desa yang harus berhutang dulu untuk kebutuhan sehari - hari, begitu siltapnya cair akan langsung dibayar," ucapnya.
Lebih lanjut, Safrizal menambahkan, "Menurut hasil investigasi kami di lapangan ada desa - desa yang menunda pekerjaan fisik atau kegiatan lainnya akibat perangkat desa meminta pinjaman kepada Kaur Keuangan atas persetujuan Keuchik," tambahnya.
Safrizal Berharap Agar Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dalam hal ini Pj Bupati Aceh Timur Ir. Mahyuddin, M.Si untuk segera mengambil kebijakan menyelesaikan hal tersebut.
"Perangkat desa itu garda terdepan di Aceh Timur, mereka berhubungan langsung dengan masyarakat, akan tetapi kepedulian Pemkab Aceh Timur seperti tidak ada, buktinya sudah 8 bulan bekerja, siltap yang baru diterima hanya 2 - 3 bulan saja, harapan kami kepada Pemkab Aceh Timur untuk lebih “Memanusiakan Manusia”, hargailah jerih payah perangkat desa yang bekerja siang malam dan tak ada waktu libur, mereka siap hadir kapan saja dibutuhkan masyarakat," ungkap Safrizal.
"Anehnya, setelah siltapnya di potong, pencairannya pun tak jelas," pungkasnya.(rz)