Peragaan "FASHION WEEK" di Jalan Kota Bireuen, Salahnya Dimana ??

Foto: Manan Isda, Pemerhati Perkembangan Bireuen

BIREUEN | Menanggapi heboh nya Gambar anak muda bergaya di Zebra Cross Kota Kabupaten Bireuen memperagakan"Fashion Week"Mendapat respon positif, negatif hingga teguran dari berbagai pihak termasuk Pimpinan daerah" Salahnya Dimana?? Itukan Kreativitas Generasi, Selasa (26 Juli 2022)

Manan Isda, Pemerhati & Peduli Perkembangan Bireuen menanggapi, Fashion Week merupakan salah satu kreativitas generasi muda yang membidangi busana, memilih lokasi peragaan juga sangat menentukan sesuatu yang diperagakan itu akan mudah terekspose dan menjadi trend kekinian dalam menghasilkan sebuah karya busana,

Foto: Peragaan Fashion Week di Zebra Cross, Seputaran Kota Kabupaten Bireuen
 
Terkait peragaan Fashion Week di Zebra cross Kota Kabupaten Bireuen beberapa hari lalu yang dilakukan oleh sekelompok pekerja Mall Tempatan" Ya Wajar-wajar saja" Apa yang di permasalahkan...? Karena Bireuen itu adalah kita, ujar Manan

"Beginilah fenomena kehidupan sekarang, Bireuen identik dengan namanya Kota Dagang walupun yang berkembang bukan Dagang. Melainkan "Gaya Hidup" Dimana kreativitas seseorang tak ubahnya seperti di Kota-kota Besar Ibukota. 

Apalagi gaya hidup tersebut terus berinovasi kearah Modernisasi Digital" Lumrah saja Warga Bireuen kaget sekali ketika Aksi Milenial membuat Fashion Week diseputaran jalan di tengah ibu Kota yang lagi dinobatkan sebagai kota Santri. Apa aksi mereka dianggap bersalah....?

Sekiranya dapat dijawab dengan jujur, kreativitas anak muda itu salahnya dimana...? berbicara pelanggaran Syariat, apanya yang di langgar..? 

Mereka tidak telanjang di depan umum, Andaikata mengundang kemacetan lalu lintas boleh jadi, karena kegiatan melakukan show di area jalan umum", Itu kan hanya dikhawatirkan saja. 

Perlu ketegasan bersikap tentang hal ini, sehingga tidak dianggap bahan tertawaan orang terkait masalah tersebut.

Hanya sebatas memberi tanggapan serta masukan untuk kita semua khususnya para pengambil sikap dan kebijakan, dimana hal seumpama bukanlah fenomena yang baru ataupun suatu kesalahan, 

Responlah sikap berkreativitas anak muda kita secara bijak serta  bertanggungjawab, bila dianggap perlu mohon beri masukan dan bimbingan jika memang itu bersifat positif. 

Sehingga cara bimbingan dan teguran kita dapat menjadi tolak ukur untuk melahirkan ide dan bakat kreatif mereka kedepannya tanpa mengabaikan sikap maupun kearifan lokal. Sebagaimana notabenenya Provinsi Aceh merupakan negeri yang bersyariat Islam.

Mohon maaf tanggapan ini, bukan berarti mendukung kegiatan dimaksud, namun hanya memberi masukan yang terbaik untuk kebaikan kita semua, Manan Isda,
Pemerhati dan Peduli Perkembangan Bireuen menuturkan. (Red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak