BIREUEN | Intensitas tinggi curahan hujan 2017 silam, meninggalkan dampak fatal terhadap sebuah jembatan"Putus"Diterjang banjir, Akses Transportasi (Jembatan) menuju perkebunan di Dusun Kubang Tujoh, Gampong Alue Gandai, Kecamatan Peudada hingga hari ini belum ada tanda-tanda terealisasi, walaupun telah diusulkan sebagai perioritas baik ditingkat Gampong hingga Kecamatan, Rabu (29 Juni 2022)
Keuchik (Kades), Adahari didampingi Sekdes Gampong Alue Gandai menyampaikan, Jembatan menuju perkebunan di Dusun Kubang Tujoh ambruk (Patah) sejak tahun 2017 silam diterjang banjir bandang akibat intensitas tingginya curahan hujan ketika itu,
Sayangnya," Hingga hari ini belum ada tanda-tanda sarana penghubung tersebut bakal terealisasi, walaupun telah diusulkan sebagai perioritas dalam setiap musrenbang baik ditingkat desa hingga ke kecamatan Peudada, ungkap Adahari.
Lanjut Keuchik Adahari, Jembatan dimaksud merupakan salah satu sarana penghubung bagi masyarakat petani kebun baik warga Gampong Alue Gandai, bahkan masyarakat dari luar yang memiliki usaha di sekitar perkebunan,
Kondisi kritis ini, sudah acap kali dipertanyakan oleh masyarakat dimana sara tersebut merupakan akses utama menuju perkebunan. Selanjutnya diteruskan ke kecamatan, namun sampai hari ini belum ada suatu informasi yang memihak sebagaimana aspirasi masyarakat petani kebun dan masih harapannya masih nihil, Keluh Keuchik Alue Gandai.
"Menindaklanjuti aspirasi masyarakat yang saban waktu mempertanyakan" Mengapa jembatan tersebut tak kunjung dibangun. Sehingga Pemdes Alue Gandai setiap tahunnya mengusulkan pembangunan jembatan tersebut sebagai program perioritas,
Melalui Musrenbang tingkat Kecamatan Peudada juga telah diperjuangkan usulan pembangunan jembatan tersebut, hingga sudah masuk ke dalam prioritas pembangunan Tahun 2023, namun sampai saat ini masyarakat tidak mengetahui perkembangannya.
Jembatan yang berlokasi di Dusun Kubang Tujoh, Gampong Alue Gandai, merupakan salah satu infrastruktur utama warga dalam mencari rezeki. Jembatan tersebut selama ini dilalui oleh masyarakat Gampong Alue Gandai, Alue Sijuek, Jaba, Tanjong Selamat, serta petani dari luar kecamatan peudada
“ Dikarenakan jembatan dimaksud sebagai akses utama warga beberapa gampong menuju ke perkebunan. Ironisnya"Kami sangat kesulitan"Semenjak robohnya jembatan yang dibawa arus banjir bandang pada tahun 2017 silam.
"Mirisnya saat ini, warga terpaksa harus memutar jauh melalui jalur alternatif, bagi para petani dan masyarakat yang hendak pulang-pergi ke kebun mereka.
Besar harapan kami"Hendaknya pemerintah Kabupaten Bireuen dapat menyahuti aspirasi masyarakat petani sesegera mungkin, dikarenakan akses jembatan tersebut secara langsung dapat mendongkrak roda perekonomian masyarakat petani kebun, timpal Sekdes Gampong Alue Gandai, Afrial, SE yang turut diaminin Keuchik Adahari. (Red)