ACEH UTARA | Generasi muda Indonesia hari ini memiliki potensi yang luar biasa. Mereka adalah angkatan muda Indonesia yang paling terdidik dan paling banyak mengenyam pendidikan tinggi dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya.
Anak muda bisa menjadi aset bagi parpol bukan hanya untuk menjaga soliditas dalam demokrasi saat ini melainkan juga untuk memenangkan kontestasi di masa depan.
Mex Hasanuddin pemerhati generasi muda angkat bicara sual generasi muda aset partai politik. Mereka berhasil mendobrak mitos tentang generasi muda yang dianggap paling apatis terhadap politik. Antusiasme milenial justru paling menggelitik. potensi yang luar biasa ini bisa menjadi jawaban bagi partai politik untuk menghadapi tantangan politik yang kian dinamis, serta kebutuhan elektoral yang rasional, ungkap Mex, Rabu, 06 April 2022 di kantornya.
Sangat kita sayangkan" Banyak parpol-parpol papan atas dan menengah justru berusaha memelihara status quo dan tetap memilih politisi-politisi senior untuk mengawali organisasi sentral partai, kita lihat dari pemilihan ketua umum tetap memilih kembali ketua umum lama untuk periode berikutnya.
Padahal, partai politik ke depan memiliki kepentingan lebih besar terhadap generasi milenial apabila ingin terus eksis dalam perpolitikan Indonesia. Tingkat kepercayaan publik terhadap parpol hanya berkisar diangka 53 persen. Di sisi lain, sikap dan pandangan generasi muda yang mendominasi populasi Indonesia hari ini baik secara langsung maupun tidak langsung banyak memengaruhi dinamika politik nasional.
Jika politisi partai melihat celah antara masalah dan peluang ini, parpol seharusnya menyusun strategi untuk melakukan rekrutmen sekaligus juga menempatkan generasi muda dalam jabatan strategis partai.
"Hal ini bisa menjadi jalan untuk mengurangi jarak antara persepsi negatif anak muda dengan kenyataan dinamika berkecimpung dalam politik praktis.
Dengan perkembangan zaman dan berbagai tantangannya saat ini, pemikiran dan pendekatan anak muda yang segar akan membawa napas baru dalam strategi dan langkah politik kepartaian.
Pemikiran-pemikiran kritis generasi muda bisa dikonversi menjadi mesin yang membangun parpol. Selain itu, wajah baru dengan rekam jejak yang segar tentu memiliki daya tarik yang berbeda dengan sosok-sosok senior dengan segala legendanya.
Data Pemilu 2019 yang menunjukkan besarnya angka pemilih pemula, secara tidak langsung memastikan bahwa Pemilu 2024 mendatang juga masih menjadi ajang bagi politisi-politisi muda. Tanggung jawab dan kesempatan berkarya membangun partai bisa menjadi jalan untuk memupuk rasa kepemilikan kader-kader muda populer
Anak muda bisa menjadi aset bagi parpol bukan hanya untuk menjaga soliditas dalam demokrasi saat ini melainkan juga untuk memenangkan kontestasi di masa depan. (Sambar)