BIREUEN | Belum seminggu memasuki bulan suci Ramadhan, Ketersediaan GAS LPG mulai langka, sebagian besar Agen dan Pangkalan menghindar dikonfirmasi. IRT hingga Suami keliling lintas kecamatan mencari sampai ke pengecer, Kamis (7 April 2022)
Kelangkaan GAS LPG semakin terasa, perjalanan bulan ramadhan masih sangat muda (6 hari) terutama Tabung 3 Kg yang bersubsidi untuk kalangan masyarakat miskin langka dipasaran,baik itu di AGEN, PANGKALAN hingga di Pengecer,
Kami sudah mencari hingga ke kecamatan tetangga dari mulai pagi hingg malam hari, namun rata-rata pangkalan mengatakan sedang tidak ada stok di gudang,
Kenapa menyangkut kebutuhan masyarakat kecil (miskin) selalu menghadapi kondisi seolah-olah dipersulit, dimana para pihak yang mengawasi pendistribusian dan penjualan GAS Elpiji, terutama dinas terkait, adakah kelangkaan tersebut direncanakan,
Sedangkan pemerintah melalui Pertamina selalu mengalokasikan Kuota Tambahan pada setiap hari-besar, khususnya selama bulan Ramadhan juga ada informasi menyangkut penambahan Kuota,
Ini malah yang terjadi kelangkaan, barangkali patut diduga, terjadinya penimbunan oleh oknum perusahaan dan pangkalan, berikutan beredar informasi akan meningkatnya harga jual GAS Elpiji. Kami sangat kecewa dengan pihak Kepengawasan yang langsung terkesan"Tidak Peduli" cetus Hasballah warga kecamatan Jeunieb bernada kesal
Hal senada diutarakan, Sulaiman, warga dari Kecamatan Peudada yang sudah keseharian mencari GAS 3 Kg namun hingga sore hari terpaksa pulang dengan Tabung Kosong,
Kami masyarakat kecil sangat terasa dianak tirikan oleh pemerintah, sedang dalam berpuasa"GAS Habis"Tepaksa masak sebagaimana orde nenek moyang dengan menggunakan dapur alam bahan kayu, Inilah Kado (Hibbah) Terindah Pemerintah di bulan Ramadhan,
Demi kelancaran dan kenyamanan selama dalam bulan Ramdhan, sangat diharapkan kepada pihak pemerintah untuk segera menyidak lokasi para penyedia GAS khususnya AGEN dan Pangkalan, harap Hasballah bernada sedih.
Sejauh berita ditayangkan, pihak dinas terkait belum dapat dikonfirmasi. (Red)