ACEH TIMUR| Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny H, mengingatkan Baitul Mal dan Dinsos Kabupaten Aceh Timur, meningkatkan evaluasinya terhadap data dan fakta lapangan terkait para penerima bantuan, agar kedepannya bisa lebih tepat sasaran dan lebih efektif lagi dalam hal mengatasi problem kemiskinan serta problem sosial lainnya di daerah penghasil migas tersebut.
" Kita mendorong baitul mal dan dinsos memperketat lagi evaluasi dan verifikasinya, agar setiap bantuan itu tepat sasaran, jangan sampai yang dibantu malah orang kaya," kata Ronny, Kamis 21 April 2022.
Ronny mengungkapkan, hal itu ia sampai menanggapi banyaknya desas - desus di tengah masyarakat terkait penerima bantuan yang diduga kurang tepat.
" Ini terutama soal penerima BLT dan PKH, itu sebaiknya terus dipertajam evaluasinya, meskipun mungkin dinsos sudah melakukan hal itu, kami cuma mengingatkan saja, demikian juga baitul mal, kan kebetulan ini sedang ada program bagi - bagi duit secara massal, nah itu tolong dicek penerimanya, layak tidak, jangan sampai asal - asalan," ujar putera Idi Rayeuk tersebut.
Menurut penilaian Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Provinsi Aceh itu, sejauh ini performance dinas sosial dan baitul mal Aceh Timur sudah jauh lebih baik, apalagi dibandingkan dengan daerah - daerah lainnya di Aceh.
" Menurut saya, perform dinsos kita sudah jauh lebih bagus dibandingkan kabupaten - kota lainnya di Aceh, sensitifitasnya tinggi dan cepat tanggap, terutama petugas lapangan sudah bagus, apalagi setelah kita hujani kritik terus - menerus di awal - awal, sudah terasa ada dinas sosial di daerah kita ini, demikian pula baitul mal, yang jelas mereka akan kita soroti terus, agar kedepannya lebih mantap lagi dan lebih optimal untuk masyarakat Aceh Timur, mana yang belum pas harus segera diatasi dengan baik," tegas Ronny.
Ronny juga mengingatkan agar pihak Dinsos, Baitul Mal dan pihak aparat desa lebih selektif dan cermat menyalurkan bantuan kepada masyarakat, terutama menghindari terjadinya penyimpangan hingga ke tingkat eksekusi di lapangan.
" Mau PKH, BLT dan bantuan sosial dalam bentuk lainnya, jangan sampai ada permainan, harus tepat sasaran, disalurkan secara benar dan berkeadilan, jangan sampai terjadi seperti yang diisu - isukan di lapangan, bantuan dikasih ke orang kaya, sedangkan yang miskin malah menganga," tandasnya.
Dia juga berharap kepada masyarakat, agar memanfaatkan bantuan yang ada seoptimal mungkin, misalkan bantuan berupa uang, dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak selalu bergantung pada bantuan yang terkadang hanya bersifat darurat atau insidentil.
" Sebagian bantuan kan terkadang bersifat darurat, misalkan di kala musibah atau pandemi seperti ini, jadi jangan ketergantungan juga, demikian pula bantuan uang buat yang kurang mampu, jangan dibeliin ke hal tak produktif, akan lebih baik digunakan untuk modal usaha , walau pun kecil - kecilan, jangan dihabiskan ke hal - hal yang tidak jelas, habis itu menjerit lagi, kan bantuan pemerintah tidak selalu ada , apalagi untuk orang yang itu - itu saja," pungkas alumni Universitas Ekasakti itu menutup keterangannya. (RZ)