REAKSINEWS.ID | BLANGKEJEREN - Tingkatkan kemampuan, Keterampilan, SDM Kesehatan, Perawat dan Bidan terkait penanganan kegawatdaruratan, RSU Muhammad Ali Kasim Kabupaten Gayo Lues bekerja sama dengan Ambulans Gawat Darurat (AGD) 118 menggelar pelatihan Basic Trauma and Cardiac Life Support (BT&CLS), Minggu (27 Februari 2022)
Lembaga Perintis 119 Aceh selaku pelaksana yang mengelola pelatihan kegawatdaruratan yang dilaksanakan oleh AGD 118 khususnya yang diselenggarakan di Provinsi Aceh, ujar Khairul Abidin, SKM, M.Kes selaku Dewan Pembina Lembaga Perintis 119 Aceh.
Pelatihan kelas RSU MAK Kabupaten Gayo Lues, pihak AGD 118 menurunkan instruktur terdiri dari dr. Auliansyah, Sp. An, Ners. M. Yusuf, Ners. Anwar, M.Kep, Ners, Junaidi, M.Kep, Ners. Muzni, dan Ners. Syahru Ramadhan. Serta turut mengundang dari unsur organisasi profesi PPNI yaitu Ns. Hardiansyah selaku Sekretaris DPD PPNI dan dibuka secara langsung oleh Direktur RSU setempat.
Pelatihan digelar dalam rangka meningkatkan profesionalisme perawat dan bidan terkait penanggulangan kondisi kegawatdaruratan“Melalui pelatihan, peserta akan dibekali penguasaan materi serta keterampilan dalam memberikan pertolongan pada penderita atau pasien dengan kondisi kegawatdaruratan.
"Diharapkan pembekalan tersebut dapat dimanfaatkan dalam memberikan bantuan kepada masyarakat, selain berguna saat melakukan praktik nantinya di lapangan,” ujar Direktur RSU Muhammad Ali Kasim Kabupaten Gayo Lues, dr. Mutia Fitri, MKM
Lanjut dr. Mutia, pelatihan BT&CLS merupakan pelatihan yang berkaitan langsung menyangkut kegawatdaruratan akibat trauma selain gangguan sirkulasi pada sistim kardio-pulmonar, penanganan masalah tersebut ditujukan untuk memberikan bantuan hidup dasar. Sehingga dapat menyelamatkan jiwa guna meminimalisir kerusakan organ serta mengurangi angka kematian dan kecacatan penderita.
Kegawatdaruratan menjadi hal yang penting karena dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan pada siapa saja. Upaya mengatasi terfokus pada penyelamatan jiwa dengan mempertimbangkan waktu, dikarenakan tantangannya berkaitan nyawa. Kecepatan pemberian pertolongan berpengaruh kepada keselamatan jiwa pasien, sekiranya terlambat bisa saja berakibat kematian, dr. Mutia Fitri, MKM menjelaskan.
Selaku penyelenggara pelatihan, pihak RSU MAK Gayo Lues tetap menekankan penerapan protokol kesehatan pencegahan covid-19 dengan menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan, selain melakukan Swab Antigen sebelum kegiatan tatap muka digelar, dr. Mutia Fitri, MKM menjelaskan.
Sementara Kabid Keperawatan RSU MAK, Ns. Malik, S.Kep mengatakan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan SDM Kesehatan khususnya perawat dan bidan dengan berbagai pelatihan. Dikarenakan tenaga kesehatan yang paling sering berinteraksi dengan pasien dalam menentukan kualitas suatu pelayanan.
"Oleh sebab itu, sangat diperlukan pengembangan, pelatihan sesuai dengan kompetensi guna mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilannya. Pengembangan staf tersebut dapat diwujudkan dengan adanya pelatihan yang dilaksanakan salah satu nya adalah Basic Trauma and Cardiac Life Support, ujar Kabid Keperawatan RSU MAK
Sebelumnya Sekretaris Lembaga Perintis 119 Aceh, R. Hidayatullah memaparkan, ada sejumlah tujuan kompetensi yang harus dicapai oleh para peserta pelatihan BT&CLS diantaranya, mampu melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD), Penilaian Awal (initial assessment), Penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan nafas (airways and breathing),
Penatalaksanaan pasien akibat trauma (kepala dan spinal, thorak dan abdomen, musculoskeletal dan luka bakar), Pasien dengan gangguan sirkulasi, Kegawatdaruratan Kardiovaskuler, proses rujukan, serta mampu melakukan triage pasien,
Proses pelatihan dilakukan bertahapan dimulai penyampaian teori, skill station dan skill exam. Sementara Fasilitator Pelatihan BT&CLS terdiri dari para Instruktur yang sudah tersertifikasi dan kompeten sesuai dengan bidangnya. Sedangkan evaluasi dilakukan dalam bentuk ujian pre test, postes dan ujian praktik. Selanjutnya peserta yang dinyatakan lulus akan mendapatkan sertifikat yang tersertifikasi dari AGD 118 dengan skp dari PPNI.
BTCLS merupakan pelatihan yang paling dicari di Indonesia khususnya para perawat karena dituntut untuk dapat memahami serta mampu melakukan penanganan pasien dengan kegawatdaruratan, trauma dan kardiovaskular baik di area pra rumah sakit, intra rumah sakit, klinik maupun puskesmas.
Bagi mahasiswa Fresh Graduate (Tingkat Akhir) BTCLS menjadi bekal persiapan sebelum bekerja di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Calon perawat yang memiliki sertifikasi BTCLS akan lebih diprioritaskan oleh pihak yang sedang membuka lowongan. BTCLS juga menjadi salah satu pelatihan yang disyaratkan dalam daftar kebutuhan pelatihan untuk persiapan akreditasi rumah sakit.
Lembaga Perintis 119 Aceh juga sudah melaksanakan pelatihan dengan beberapa RS Pemerintah dan institusi pendidikan guna untuk peningkatan pengetahuan serta skill SDM Kesehatan khususnya yang ada di Provinsi Aceh, Ungkap R. Hidayatullah selaku Sekretaris Lembaga Perintis 119 Aceh
Bagi pihak RS serta lembaga pendidikan yang ingin melaksanakan pelatihan kegawatdaruratan dapat menghubungi di kontak person
Lembaga Perintis 119 Aceh:
Iqbal: Hp. 0823-8871-4144
Alia: Hp. 0852-7722-3518
Ichsan: Hp. 0812-7726-7667
Rizki: Hp. 0852-3657-0807
(Red)