Reaksinews.id | Bireuen - Menghadirkan Ulama dan Kepala dinas kesehatan provinsi Aceh pada Peusijueuk dan peletakan batu pertama" Dimulainya Pembangunan Rumah Sakit Regional, Bertipe B, Kapasitas 500 tempat tidur pasien, serta Ruang ICU, MICU, PICU, 8 kamar operasi, poliklinik dan IGD di Gampong Cot Buket Kecamatan Peusangan, Rabu (13 Oktober 2021)
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif dalam sambutannya memaparkan, pembangunan RS Regional Bireuen telah direncanakan sejak tahun 2014, namun baru hari ini dapat dimulai karena sebelumnya terkendala berkaitan lahan. Penantian panjang akhirnya terwujud, kita harap bisa segera dimanfaatkan. Sementara RSUD dr. Fauziah sudah tidak mungkin dikembangkan dikarenakan lahannya sangat terbatas,
"Untuk menyelesaikan pembangunan dilakukan secara bertahap dengan anggaran keseluruhan sebesar Rp.300 milyar. Namun tahun 2021 telah dianggarkan sejumlah Rp. 30 Milyar, kita sama-sama berharap tahun 2022 mendatang akan dialokasi anggaran lebih besar lagi sehingga penyelesaiannya lebih cepat,
Diharapkan dukungan Pemda dan masyarakat sehingga pembangunannya berjalan lancar. Direncanakan"Rumah Sakit Regional" Bireuen berstatus Tipe B memiliki 500 tempat tidur, selain dilengkapi ruang ICU, MICU, PICU, 8 kamar operasi, poliklinik dan IGD,
Dinkes Aceh sangat mendukung pembangunan rumah sakit regional ini"Diharapkan Pemkab Bireuen menyiapkan infrastruktur pendukung baik jalan, air bersih serta jaringan listrik, sehingga saat rumah sakit beroperasi fasilitas tersebut telah tersedia, dr. Hanif menuturkan
Sebelumnya Bupati Bireuen, DR. H. Muzakkar A. Gani, SH, M.Si dalam sambutannya menyampaikan, rencana pembangunan monumental RS. Regional digagas sejak tahun 2014 pada masa Gubenur Aceh Zaini Abdullah dan ketika itu saya masih sebagai Asisten III Setdaprov Aceh,
Selain revitalisasi Masjid Raya Baiturrahman, Jembatan Lamyoeng dan Jalan Layang, saat itu muncul ide pembangunan Rumah Sakit Regional meliputi Empat Kabupaten/Kota terdiri dari, Aceh Barat, Banda Aceh, Aceh Tengah dan Aceh Timur. Kemudian diisukan dibangun juga untuk Kabupaten Bireuen, hingga ada lima RS Regional di Aceh, ungkap Muzakkar
Pada Tahun 2015 pernah dianggarkan dana sebesar 50 milyar"Sayangnya belum ada lahan dimasa tersebut, namun setelah dua hari pelantikan Bupati Bireuen H Saifannur, S.Sos (almarhum-red) dan Wakil Bupati Dr. H.Muzakkar A. Gani, SH, M.Si,
Kemudian menyampaikan kembali salah satu program penting yang belum dilaksanakan adalah Pembangunan RS Regional. Kebutuhan biaya ganti rugi lahan diperlukan sebesar Rp.30 milyar, namun karena dana keterbatasan dana hanya terakomodir sejumlah Rp.18 milyar.
Kesediaan masyarakat Cot Buket menerima ganti rugi lahan untuk dijadikan lokasi pembangunan RS Regional, merupakan satu bentuk dukungan nyata dan patut diapresiasi. Keseluruhan lahan yang dibutuhkan seluas 35 hektare, namun saat ini baru 16 hektare telah dibebaskan,
Peletakan batu pertama dan Peusijuek (Tepung Tawar) pembangunan RS. Regional turut menghadirkan, Tgk H Nuruzzahri Yahya (Waled Nu) dan Tgk H Muhammad Ishak (Abon Cot Tarom) anggota DPRA, Ketua DPRK/Anggota, Direktur RSUD dr. Fauziah, selain SKPK, Kapolres, Kajari, Para Camat, Pihak pemerintah Gampong Cot Buket dan tamu undangan lainnya (Red)