BANDA ACEH - Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Ditindak lanjuti oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika memiliki target hingga tahun 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital dengan secara spesifik untuk tahun 2021.
Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi dibidang digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.
Sebagai Keynote Speaker adalah Walikota Banda Aceh yaitu, H. Aminullah Usman, SE.Ak., MM., dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021, Kamis (12/08/2021) Siang.
HENDI ANWAT, S.T., M.T (Dosen TELKOM University), pada sesi KECAKAPAN DIGITAL. Hendi memaparkan tema “BERKENALAN DENGAN ARTIFICIAL INTELLEGENCE”. Dalam pemaparannya, Hendi menjelaskan AI atau artificial intelligence adalah kemampuan sebuah mesin atau sistem komputer untuk meniru perilaku manusia. Artificial intelligence ini diciptakan melalui sebuah algoritma untuk mengklasifikasi, menganalisa, dan memprediksi sesuatu dari sebuah data. AI di sekitar masyarakat, meliputi media sosial, costumer support, self-driving car, asisten google, navigasi, algoritma pencarian prediktif google, serta perbankan dan keuangan. Potensi AI, mencakup inovasi, adaptasi, kreatifitas, dan kolaborasi. Untuk sekarang kita sudah bisa mengatakan bahwa AI bukan lagi teknologi masa depan, melainkan teknologi saat ini. Kini penggunaan AI adalah hal yang umum dalam segala aspek kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari pun masyarakat akan bertemu dengan banyak pemanfaatan AI yang membantu masyarakat lebih mudah menyelesaikan berbagai tugas.
Dilanjutkan dengan sesi KEAMANAN DIGITAL, oleh WINARSIH, M.PD (Pengajar dan Aktivis Sosial). Winarsih mengangkat tema “TIPS DAN PENTINGNYA INTERNET SEHAT”. Winarsih membahas internet Sehat adalah cara berprilaku yang beretika saat mengakses suatu informasi dari internet, selain itu juga pengguna internet yang sehat tidak melakukan aktifitas internet yang melanggar hukum seperti pelanggaran hak cipta, hacking, dan mengakses konten illegal. Gerakan Internet Sehat muncul karena aktifitas Internet di dunia maya saat ini masih terbilang bebas tanpa ada aturan hukum yang ketat, banyaknya aktifitas-aktifitas Internet secara ilegal ini membuat Internet menjadi teknologi yang cukup berbahaya, aktifitas ilegal yang paling umum biasanya adalah pelanggaran hak cipta suatu karya, penghinaan dan kata-kata kasar di internet, penghinaan yang mengandung unsur SARA dan kejahatan digital lainnya.
Penggunaan internet secara bijak akan memaksimalkan dampak positif internet dan meminimalkan dampak negatif dari berinternet, sehingga tercipta masyarakat cerdas dan produktif. Tips sehat berinternet, antara lain hindari situs atau forum yang berbahaya, pasang aplikasi parental control bagi orang tua yang anaknya yang sudah mengenal dan menggunakan internet, serta berikan sosialisai kepada anak sejak dini soal hal baik dan hal buruk saat menggunakan internet.
Sesi BUDAYA DIGITAL, oleh RIDWAN IBRAHIM, S.AG., M.PD (Sekretaris Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh). Ridwan memberikan materi dengan tema “LITERASI DALAM BERDAKWAH DI DUNIA DIGITAL”. Ridwan menjelaskan dakwah merupakan seruan atau ajakan kepada keinsafan atau usaha mengubah situasi menjadi lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Literasi dakwah adalah upaya sungguh-sungguh untuk membaca dan menulis apa saja terkait dakwah. Kalau selama ini masyarakat hanya mendengar seorang da’i berceramah, maka kali ini masyarakat juga diharapkan membaca karya tulis seorang da’i. Sehingga nantinya dakwah tidak hanya monolog, tapi juga adanya proses dialog dan diskusi.
Dampak positif dari berdakwah di media sosial, meliputi kemudahan akses media sosial yang memungkinkan masyarakat mempelajari ajaran Islam dimanapun dan kapanpun dan media visual dakwah yang lebih bervariasi, seperti meme bergambar, video, kutipan ayat al-Qur’an atau hadis, dan Quote dari seorang tokoh agama. Dampak negatif dari berdakwah di media sosial, antara lain dakwah media sosial merupakan dakwah yang bebas sensor dan bebas kualifikasi da’i ataupun mubaligh serta akun-akun pribadi yang ada di media sosial menjadi jalan mulus tersebarnya informasi yang sebagian besar kebenarannya masih membutuhkan verifikasi, bahkan hoax. Strategi literasi dakwah, mencakup membentuk kepribadian dan jiwa sopan santun yang kuat, memiliki keahlian dalam mengambil dan menggunakan informasi yang tersebar, dan memiliki keterampilan dakwah literasi yang terampil.
Narasumber terakhir pada sesi ETIKA DIGITAL, oleh ARIF RAMDAN (Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, Banda Aceh dan Penulis Buku Hoaks Syariah). Arif mengangkat tema “PENTINGNYA PEMAHAMAN MEMBEDAKAN INFORMASI HOAX”. Arif menjabarkan ciri-ciri berita hoax meliputi, hati-hati dengan judul yang provokatif dan klikbait, cari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, cermati alamat situs apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi, periksa fakta dan sumber berita, bedakan antara berita yang dibuat sesuai fakta atau opini, cek keaslian foto dengan mesin pencari google karena foto rentan untuk dimanipulasi, serta ikut grup diskusi anti hoax seperti di facebook terdapat sejumlah fanpage. Contoh cara melaporkan berita hoax di facebook dengan menggunakan fitur report status dengan kategori, hatespeech atau ujaran kebencian, harassment atau cyber bullying, kasar, mengancam, atau kategori lain yang sesuai.
Webinar diakhiri, oleh JANE YARISAL HUSNA (Konten Kreator dan Influencer dengan Followers 11,7 Ribu). Jane menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa kini penggunaan AI adalah hal yang umum dalam segala aspek kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari pun masyarakat akan bertemu dengan banyak pemanfaatan AI yang membantu masyarakat lebih mudah menyelesaikan berbagai tugas. Tips sehat berinternet, antara lain hindari situs atau forum yang berbahaya, pasang aplikasi parental control bagi orang tua yang anaknya yang sudah mengenal dan menggunakan internet, serta berikan sosialisai kepada anak sejak dini soal hal baik dan hal buruk saat menggunakan internet.
Strategi literasi dakwah, mencakup membentuk kepribadian dan jiwa sopan santun yang kuat, memiliki keahlian dalam mengambil dan menggunakan informasi yang tersebar, dan memiliki keterampilan dakwah literasi yang terampil. Ciri-ciri berita hoax meliputi, hati-hati dengan judul yang provokatif dan klikbait, cari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, periksa fakta dan sumber berita, bedakan antara berita yang dibuat sesuai fakta atau opini, cek keaslian foto dengan mesin pencari google karena foto rentan untuk dimanipulasi, serta ikut grup diskusi anti hoax seperti di facebook terdapat sejumlah fanpage.(red)