KOMINFO Adakan Kegiatan Literasi Digital, Bupati Kabupaten Simeulue Jadi Narasumber

Reaksinews.id
SIMEULUE - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, Rabu (07/07/2021).

Area Sumatera II mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Keynote Speaker, Bupati Semeulue, H. Erli Hasyim., SH., S.Ag., M.I.Kom  mengatakan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing  oleh putra putri daerah melalui digital platform. 

Presiden RI, Ir. Joko Widodo juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Bapak Al Akbar Rahmadillah (Founder Sobat Cyber Indonesia) memberikan materi tentang Kecakapan Digital mengangkat Thema : “DOMPET DIGITAL : TIPS MEMILIH APLIKASI DOMPET DIGITAL YANG AMAN DAN TERPERCAYA”

Data yang diberikan oleh Al Akbar bahwa 90% masyarakat Indonesia pernah belanja online. Sementara untuk cara pembayaran online yang sering digunakan menurut sumber data dari APJII dan Indonesia Survey Center adalah via transer ATM dan COD dan untuk uang elektronik lebih banyak menggunakan OVO lalu Go Pay.

"Layanan dan produk keuangan yang sering digunakan oleh konsumen adalah Mobile Banking dilanjutkan oleh Fintech (Financial Technology). Dari sumber data Snapchart Desember 2020, urutan top 5 Fintech adalah sebagai berikut : Shopee Pay, OVO, GoPay, DANA, dan LinkAja",paparnya.

Materi Budaya Digital dipaparkan Ibu. Meilis Nurasanah, S.Ag.,MA  (Wakil Ketua III STIT Kabupaten Simeulue) dengan tema yang sangat menarik yaitu
“PENGGUNAAN BAHASA YANG BAIK DAN BENAR DI DUNIA DIGITAL” .

Dijelaskan oleh Meilis, THINK merupakan tata krama untuk menjadi kewargaan digital yang baik dan benar. THINK merupakan akronim dari: 

1. Is it True (Benarkah)? 
2. Is it Hurtful (Menyakitkankah)? 
3. Is it Ilegal (Ilegalkah)? 
4. Is it Necessary (Pentingkah)? 
5. Is it Kind (Santunkah)? 

"Implikasi penggunaan teknologi dunia maya yang baik dan benar adalah pemilihan kata yang tepat saat berkomunikasi,  tidak menyinggung pihak lain, dan tidak memberikan informasi rahasia",ujarnya.

Aji Mudho Aribowo, S.ST., M.MT (People Development Section Head) membawakan materi keamanan digital  dengan Thema : “MENJAGA KEAMANAN PRIVACY SECARA DIGITAL”.

Aji menjelaskan, penipuan akan selalu tetap ada, hanya bentuk dan caranya yang menyesuaikanperkembangan zaman. Cara yang populer untuk menipu dengan mencuri data pribadi, link yang sisipi Malware/virus untuk menduplikat perangkat, Phising, Pengambil alihan akun Bank, No Handpone, Sosmed dan lain lain. 

"Penanggulanginya antara lain memiliki password yang kuat & susah di tebak di semua akun, menjaga OTP, jangan Share data Pribadi (tgl lahir, nama lengkap orang tua, No KTP, ATM,  SIM & NPWP), gunakan e commerce yang resmi dalam belanja online, dan selalu log out",tuturnya.

Drg. FARHAN, (Direktur RSUD & Juru Bicara Covid 19 Simeulue) dalam kesempatannya memberikan materi etika digital dengan Thema : “INFODEMIK : PENYEBAB DAN DAMPAK BURUK BAGI PENANGGULANGAN PANDEMI COVID 19 ”

Drg. Farhan menerangkan isu konspirasi dan media sosial tentang Covid 19 diantaranya tidak percaya Covid itu ada, setiap pasien ke rumah sakit pasti covid 19, tenaga medis jadi korban dimainkan oleh konseptor konspirasi, ulah elit global dan sebagainya. 

"Isu konspirasi  memang ada dalam sejarah selalu ada konspirasi namun perlu dibuktikan dengan jelas. Permasalahannya  dipukul rata dianggap tidak percaya , meremehkan protocol, ngajak kumpul,tak pakai masker",paparnya.

Ada beberapa narasi fakta di lapangan seperti pasien di covidkan di rumah sakit, pasien dipaksa tandatangan, konspirasi bisnis dan sebagainya.

"Menurut saya, lakukan langkah kecil sebagai berikut, Baca Berita dari sumber dipercaya dan kredibel, lihat alamat situs bila mendapat berita, jangan terprovokasi, dan tidak semua berita di Internet itu benar",ucap Drg.Farhan

Dalam kesempatan yang sama, Jessica Yo (Influencer & Youtuber, 39,8K followers ) memberikan materi Sharing sesion

Disampaikan oleh Jessica, Transformasi digital adalah proses technology yang berhubungan dengan penerapan tenologi digital dalam semua aspek kehidupan masyarakat. 

"Dalam masa pandemi ini kita dipaksa untuk beradaptasi dengan teknologi yang semakin canggih dan Pandemi virus covid 19 telah mendorong terjadinya perubahan struktural yang sangat cepat, serta dalam dunia digital sebaiknya utamakan Bahasa Indonesia, lestarikan bahasa budaya dan  pelajari bahasa asing".(y)

Reaksinews.id

Merupakan Editor dan Penulis di Portal Situs berita Online reaksinews.id yang berkantor di Bireuen di bawah PT. REAKSI MEDIA PRATAMA

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak