Reaksinews.id I Bireuen - Sarana Transportasi jalan utama Desa Panton Bili Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen luput dari perhatian, usulan musrembangdes, kecamatan, kabupaten hingga Provinsi. Kunjungan wakil rakyat DPRK setempat hanya tanya jumlah KK lantas pulang meninggalkan sisa asap kendaraan, Minggu (11 Juli 2021)
Keuchik (Kades) Gampong Panton Bili Kecamatan Padrah Hery Wahyudi S.Pd didampingi Ketua Tuhapeut, Baktiar Hamid kepada Reaksinews.id menyampaikan, sudah terlalu lelah kami mengusulkan terkait kondisi jalan utama desa yang kian hari semakin hancur serta dipenuhi batu terjal dan berlubang,
Sedangkan pada kenyataannya, Desa Panton Bili merupakan Lumbung Ekonomi yang azaz manfaatnya dinikati oleh pelaku usaha perkebunan dari luar kecamatan Pandrah santero Bireuen. Lalu lalang kendaraan pengangkut sawit dengan muatan yang Offer Kapasitas, hanya menyisakan kerusakan disepanjang jalan, ujar Keuchik Hery Wahyudi
Sementara mantan Keuchik sebelumnya, Abd. Manaf mengatakan, sedari awal saya menjadi Keuchik sekian tahun yang lalu", Telah berulangkali diusulkan, mulai dari musrembangdes, Kecamatan, Kabupaten hingga ke Provinsi, namun hingga hari ini belum ada tanda-tanda pasilitas transportasi tersebut menjelma,
Sepengetahuan saya, Para wakil rakyat dari DPRK Bireuen juga sudah pernah mengunjungi desa Panton Bili beberapa waktu lalu. Namun", Yaa hanya sebatas lihat, tanya jumlah KK, lantas pulang. Sehingga sarana transportasi impian masyarakat, hilang diiring asap kendaraan yang berlalu, ujar Abd. Manaf.
Sementara salah satu warga setempat, M.Nasir menuturkan, Dengan Kondisi sepanjang jalan yang sudah sangat kritis dan selalu luput dari perhatian pemerintah", Seolah-olahnya jalan utama Desa Panton Bili, selalu disisih dan sengaja di anak tirikan dalam setiap perangkingan. Seharusnya pemerintah lebih peka terhadap sarana jalan khususnya,
"Roda perekonomian masyarakat hanya dapat dipacu melalui sarana transportasi yang layak dan dapat dilalui. Sedari turun temurun, jalan utama Desa Panton Bili Kecamatan Pandrah Belum pernah mencium apalagi melihat kondisi jalan sebagaimana desa-desa yang lainnya. Barang kali para pejabat dinas terkait di pemerintahan", Hanya bekerja sebatas dimeja dan kantor semata, ketus M.Nasir
Hal yang sama juga turut diomelin oleh warga yang melintas", Jalan ini hanya untuk dinikmati azas manfaatnya oleh orang-orang kebun dari luar desa dan kecamatan. Sementara kami yang berdomisili disini, hanya sebagai penonton setia menderita dan menangis, serta menanggung beban kerusakan jalan,
Kemana para wakil rakyat yang sebelumnya", Berkoar-koar akan mengutamakan kepentingan rakyat semasa kampanye. Begitu juga pemerintah setempat" Bukalah sedikit mata hati terhadap derita rakyat. Sarana jalan merupakan nadi perekonomian masyarakat, lihatlah rakyat yang kondisi kehidupannya sangat daif di pedalaman", Wujudkan Mimpi rakyatmu, ketus warga yang minta namanya jangan ditulis. (Juwaini)