Reaksinews.id | Kelompok Mahasiswa Fakultas Sain Pertanian dan Peternakan (FAPERTA) Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI), mengulangi suksesnya ditahun lalu, dengan memenangkan program hibah mahasiswa dari Kemdikbudristek, yakni Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D), demikian informasi dari Pembina PkM Mahasiswa UNIKI, Dr Azhari, S.E., M.Si, Ak, CA yang sekaligus sebagai Ketua LPPM UNIKI. Program ini, ujar Azhari salah satu ajang bergengsi tingkat nasional yang digelar Kemendikbudristek sejak tahun 2020 lalu, yang merupakan program membentuk karakter dan kesiapan mahasiswa untuk siap membangun desa dan daerah dengan kemampuan intelektual dan skill mereka di masyarakat.
Tahun 2021 ini mahasiswa UNIKI mengirimkan 13 judul proposal yang pada umumnya mengangkat masalah ketahanan pangan, ketahanan ekonomi dan kesiapan gampong dalam menghadapi new normal covid’19, sebut Azhari. Dari sejumlah tersebut, 2 diantaranya lolos seleksi final untuk dipresentasikan pada akhir Juni lalu. Dan, satu diantaranya sudah dinyatakan menang untuk dilaksanakan. Ketiga proposal PHP2D yang di ikutsertakan dalam final pada tanggal 24 – 28 Juni lalu.
Juga pada saat yang sama mahasiswa UNIKI juga berhasil memenangkan satu proposal program Pengabdian kepada Masyarakat, yang merupakan program Hibah PkM Mahasiswa dari Kemendikbudristek tahun 2021 ini, tutup Azhari
Hal ini diamini Wakil Dekan FAPERTA, dan juga Pembina program PHP2D di Faperta UNIKI, Mizan Maulana, S.P., M.Si. “Ya… kali ini Kelompok mahasiswa yang memenangkan PHP2D dari BEM FAPERTA, dengan mengangkat Tema BUDIDAYA PORANG SEBAGAI PANGAN ALTERNATIF DALAM MENGANTISIPASI KELANGKAAN PANGAN AKIBAT COVID’19. Kegitan ini di ketua oleh Muhammad Fadhil, mahasisiswa Ilmu Pertanian Angkatan 2019 dengan dosen pembimbing Yusdiana, S.P, M.Si, sebut Mizan.
Kegiatan PHP2D tahun 2021 ini akan dilaksanakan di Desa Seuleumbah, yang merupakan daerah yang pontesial sebagai daerah pengembangan tanaman pangan. Kondisi fisik lahan di Desa Seuleumbah barada pada kawasan landai cocok untuk budidaya porang, tambah Mizan.
Berkaitan dengan tema yang angkat ini, Ketua Kelompok PHP2D Faperta UNIKI, Fadhil menyatakan “Tanaman porang telah dikenal memiliki potensi sebagai sumber pangan yang berkualitas dengan kandungan karbohidrat tinggi. Budidaya porang ini cukup berpotensi bagi masyarakat di Desa Seleumbah sebagai tambahan penghasilan bagi masyarakat desa setempat nantinya. Dengan memanfaatkan lahan tidur sebagai lahan berbudidaya tanaman porang. Sebagian besar lahan penduduk di Desa Seuleumbah masih belum dimanfaatkan secara optimal, ditambah lagi pengetahuan tentang budidaya tanaman porang kurang diketahui masyarakat petani didaerah tersebut. Maka kami berupaya untuk menggali ini, semoga punya manfaat bagi desa dan masyarakatnya, sebut Fadhil.
Keuntungan tanaman porang dibudidaya antara lain tidak memerlukan teknologi dan modal besar, sebab sekali menanam tidak perlu menanam bibit kembali. Di Desa Seuleumbah telah ada salah satu usaha pertanian yang telah berhasil membudidaya porang. Namun masyarakat Desa Seulembah masih sangat minim pengetahuannya tentang tumbuhan tersebut. Karena keterbasan pengetahuan tentang budidaya tanaman tersebut sehingga belum ada masyarakat tersebut yang membudidayakan porang secara masal.
Pada saat terpisah, Dekan FAPERTA UNIKI, Ir Suryani, M.Pt merasa bersyukur, peserta didik sudah mulai terbuka jangkaunnya untuk berbuat bagi desa dan masyarakat, khususnya menyiapkan ketahanan pangan di masa pandemic covid’19 ini, sebut Suryani.