Reaksinews.id l Bireuen - Bimbingan Teknik (Bimtek) peningkatan kapasitas terhadap aparatur Pemerintahan Desa yang akan diselenggarakan di luar kota oleh salah satu lembaga pelaksana level Nasional dalam waktu dekat ini, diharapkan menghasilkan efektivitas dalam menjalankan roda setiap pemerintahan Desa kelak.
Hal itu diungkapkan Keuchik (Kepala Desa) Meunasah Mamplam, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen, Mustawa bin Abdurrahman atau lebih populer dengan panggilan "Caplen", Sabtu (6 Maret 2021).
"Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong- Perempuan dan Keluarga Berencana (DPMG-PKB) sepertinya kurang peka terhadap kebutuhan penyempurnaan SDM para perangkat Desa. Bukan hanya Resiko semata yang selalu harus ditelan, ilmu dan tata pengelolaan yang wajib diajarkan," imbuh Keuchik yang merupakan salah satu Eks Kombatan GAM pada masa silam.
Dilanjutkan Keuchik Caplen, sejumlah Bimtek yang telah dilaksanakan diluar daerah, dinilai masih kurang pengaplikasian setelahnya. Besar harapan, sepulang dari sana (Bimtek-red), kiranya dapat menjadi acuan terhadap pembangunan baik berupa Fisik maupun pemberdayaan masyarakat di masing- masing Desa dengan metode On the Job Learning (OJL) yakni menghadirkan pemateri berkualitas ke lapangan secara langsung.
"Dari sebanyak 609 Desa Wilayah Kabupaten Bireuen, hanya sejumlah kecil Desa saja yang maksimal mengadopsi sistem administrasi Desa dengan sempurna. Realita yang terjadi, setiap tahunnya hal tersebut selalu menjadi kendala, baik dari segi perencanaan (usulan) hingga pelaporan. Jangan sampai terkesan bimtek menjadi ajang Refreshing semata serta hanya memenuhi 4D (Datang, Duduk, Dengar, Diam)," ujar Gechik Caplen.
"Berfikir lah kita dengan bijak, karena anggaran yang kita gunakan adalah Dana Desa (DD), sedang Desa tidak menikmati kesejahteraan. Sekali lagi saya tekankan, Bimtek tidak salah, namun hasil dari setiap bimtek harus maksimal. Kami perangkat siap diajarkan, siap bekerja, sehingga siap untuk diperiksa. Tidak salah jika ada masyarakat yang beranggapan Bimtek keluar daerah adalah pelatihan asal-asal," tegas Caplen.
Senada dengan Keuchik Caplen, Wakil Ketua APDESI Kabupaten Bireuen sekaligus Keuchik Desa Bandar, Kecamatan Kota Juang, Bireuen, Anan M. Adam menyebutkan, Bimtek terhadap Aparatur desa dikira lebih efektif jika dilakukan di daerah perangkat, dengan catatan menghadirkan pemateri sesuai tupoksi dan potensial masing-masing unsur Dinas dan Intansi terkait yang bertindak sebagai pemateri.
Selain itu, bimtek tersebut secara langsung dapat disaksikan langsung oleh masyarakat, disamping serta menghemat kos pengeluaran dan para peserta lebih fokus. Perbedaan Potensi Desa perlu dikaji dan disesuaikan. Tidak semua Desa sama program, ini perlu difahami, pungkas Geuchik Anan. (*)